Teriakan Grafiti Di Kota Solo Masa PPKM Bulan Agustus


SOLO- Belakangan hari di bulan Agustus seperti menjadi aktualasi kemerdekaan dalam berpendapat. Khususnya di muka umum atau publik. Ketika itu penulis melihat coretan grafiti saat menyusuri Jalan Kusumoyudan, Banjarsari Solo.

" Saya melihat sudah beberapa minggu lalu itu mas, cuman saya enggak tahu maksut tulisan apa itu," jelas Budi, Senin (23/08/2021).

Pria ini sedang berdiri diujung jalan berusaha memahami makna tulisan. Disitu tertulis Indonesiaku Lagi Sakit, Pray For PKL, 2021 perang tanpa musuh, hingga Orang Miskin Dilarang Sakit #pray pemerintah. Kalimat tersebut  di tiga titik tembok yang saling berhadapan. Mencoba cari tahu sisi lain warga yang kebetulan ditemui berjualan keliling, Murdi.

" Saya juga tidak tahu apa isi tulisan itu. Baru, ngeh aja mas kalau disitu ada tulisan. Soale enggak ceto ( jelas-red) tulisannya, " ujarnya.
coretan grafiti di jalan kawasan Kusumoyudan, Banjasari Solo, Minggu (22/08/2021).

Mencari tahu makna dibalik coretan, penulis mendengarkan Kepala Satpol PP Arif Darmawan. Ketika itu dikantornya, dia menyampaikan, corat coret ditembok telah melanggar perda 10 tahun 2015. Ancamannya, 3 bulan penjara dan denda 50 juta.

" Saya tidak menanggapi soal isi kontennya. Namun demikian saya akan tindak  Karena melanggar perda mengatur corat coret, " jelasnya. 
Grafiti yang telah ditutup cat di jalan Kusumoyudan, Banjasari, Solo, Selasa (24/08/2021)

Lamanya coretan grifiti berisi kritikan ditembok, dia mengakui kecolongan. Alasannya, masih fokus penertiban Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Solo. Intensitas tugas, satpol menambahkan ekstra tugas patroli bersama linmas di tiap kelurahan. Yang jelas, menanggulangi masalah grafiti. 

" Ya, kali ini kami agak lengah karena full di PPKM, jadi agak kendor pengawasan terhadap itu," jelasnya.

Penulis 
Agung Huma

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Wapres Terpilih Gibran Pilih India Untuk Belajar Makan Siang Gratis Efektif