Postingan

Menampilkan postingan dengan label bank indonesia

BI Solo Bisa Menukar Uang Penjaga di Makan Rayap Asalkan Disusun Berukuran 2/3 Dari Aslinya

Gambar
Kepala BI Perwakilan Solo Nugroho Jaka Prastowo bersama Samin menunjukan menyusun lembaran uang rusak. Tema : Sosial | Penulis : Agung Huma | Foto: Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti "Uang ini bagian dari Bank Indonesia, akan mengganti uang yang rusak," __Jelas Kepala BI Perwakilan Kota Solo, Nugroho Joko Prastowo. SOLO- Penjaga sekolah Samin (53) yang uangnya dimakan rayap diterima oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kota solo. Keinginan bisa ditukar yang baik pada prinsipnya oleh BI bisa diganti. Hal ini disampaikan Kepala BI Perwakilan Kota Solo, Nugroho Joko Prastowo. "Uang ini bagian dari Bank Indonesia, akan mengganti uang yang rusak," jelasnya. Hanya saja pihaknya tidak bisa mengganti uang palsu dan uang yang hilang. Pada kasus Samin, uang tersebut masih bisa disusun minimal 2/3 bagian. Karena susunan ini menjadi syarat bisa diganti uang yang telah rusak. "Tugas berat menyusun menjadi lembaran dengan ukuran itu (2/3 bagian). Bila terpisah s

Kelonggaran PPKM dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Bulan Ramadhan BI Solo Sediakan Uang Baru Rp 4,9 Trilyun Untuk Lebaran

Gambar
Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka menunjukkan uang baru di Pasar Legi, Jumat (01/04/2022). Tema : Ekonomi | Penulis : Agung Huma| Foto: Agung Huma| Pengunggah : Elisa Siti "Kita siapkan sebesar itu. Bila nanti ada kekurangan kita ambilkan ke propinsi dan pusat," __Jelas  Kepala Bank Indonesia (BI) Cabang Solo, Nugroho Joko Prastowo. SOLO- Ketersediaan uang tunai baru untuk ditukarkan di Kota Solo sebesar Rp 4,9 trilyun. Jumlah uang ini meningkat seiring adanya kelonggaran aturan PPKM. Hal ini disampaikan Kepala Bank Indonesia (BI) Cabang Solo, Nugroho Joko Prastowo. "Kita siapkan sebesar itu. Bila nanti ada kekurangan kita ambilkan ke propinsi dan pusat," jelasnya.  Ia menyebutkan jumlah uang tunai untuk ditukar pada tahun 2020 sebesar Rp 3 trilyun. Kemudian meningkat Rp 4,3 trilyun pada tahun 2021 dan meningkat kembali ditahun 2022 sebesar Rp 4,9 trilyun. Selanjutnya tidak ada pembatasan bagi masyarakat tapi pengaturan supaya uang baru ini rata. &q