Postingan

Menampilkan postingan dengan label taekwondo

Kasus Guru Taekwondo Asusila Murid Lelakinya, Gibran : Kenal Waktu Antar Anak Saya Berlatih

Gambar
Barang bukti sepatu, baju taekwondo saat dibawa Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi. Tema : Hukum | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti "Bagi warga, korban silahkan lapor. Itu tanggung jawab penuh saya," __Ujar Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Jumat (24/03/2023). SOLO-  Kasus guru taekwondo berbuat asusila dikawal khusus Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Dan ia juga telah berkoordinasi dengan Kepolisian Resort Kota Solo atas kasus yang korbannya masih anak-anak. "Bagi warga, korban silahkan lapor. Itu tanggung jawab penuh saya," ujarnya, Jumat (24/03/2023). Dalam hal ini pihaknya atau Pemerintah Kota Solo melakukan pendampingan dari psikologi. Ia melihat perkara ini justru korban bisa saja bertambah. Selanjutnya proses pemeriksaan kepolisian ini, Gibran mengatakan idealnya tempat latihan bisa ditutup terlebih dahulu. "Sampai nanti ada muskot (musyawarah kota-red). Saya sudah bilang ke master Alex, maste

Guru Taekwondo Berdalih Nyaman Bersama Muridnya Nekat Berbuat Asusila Ditangkap Polisi

Gambar
Tersangka diduga asusila, DS saat ditanya Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi. Tema : Hukum | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti "Terungkap setelah orang tuanya melapor. Statusnya adalah Sabeum adalah guru," __Ungkap Kepala Polresta Solo Komisaris Besar Polisi, Iwan Saktiadi, Jumat (24/03/2023). SOLO-  Oknum pelatih taekwondo berinsial DS alias Sabeum (44) ditahan Kepolisian Resort Kota (Polresta) Solo. Dengan alasan nyaman maka oknum ini melalukan asusila kepada tiga anak didiknya yang lelaki kurun waktu dua tahun. Hal ini diungkapkan Kepala Polresta Solo Komisaris Besar Polisi, Iwan Saktiadi. "Terungkap setelah orang tuanya melapor. Statusnya adalah Sabeum adalah guru," ungkapnya, Jumat (24/03/2023). Lebih lanjut, pihaknya meminta yang menjadi korban lainnya segera melaporkan. Ada beberapa modus dilancarkannya yakni menawari menjadi atlet profesional. Selanjutnya memanfaatkan status guru dengan murid, bentuk tes kep