Postingan

Menampilkan postingan dengan label Jumenengan Mangkunegaran

Jumenengan Mangkunegara X Surakarta, Gusti Bhre Beri Gelar Para Seniman

Gambar
" Kalau semakin banyak seniman yang berkolaborasi , kita percaya untuk nguri-uri (melestarikan) kebudayaan semakin kuat," - Penguasa Kadipaten Pura Mangkunegaran Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara X SOLO  - Para tokoh politik hingga seniman mendapat gelar kehormatan atau kekancingan, Senin (29/02/2024). Dalam hal ini dari Penguasa Kadipaten Pura Mangkunegaran Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara X.  Kata penguasa ini, gelar ini karena sering melakukan kolaborasi dengan pihaknya selama ini. "  Karya dari Mas Eko di Mangkunegaran, ada juga sempat ada misi budaya dengan mas Eko di Perancis," jelas Gusti Bhre. Mereka yang mendapat seperti Endah Laras dan juga Peni Candra Rini. Kedua telah membuat karya terkait Pura Mangkunegaran. Woro yang dilihatnya muda masih semangat dan energik. " Kalau semakin banyak seniman yang berkolaborasi , kita percaya untuk nguri-uri (melestarikan) kebudayaan  semakin kuat

Jumenengan Pertama Mangkunegaran X Disertai Kirab Budaya

Gambar
Tarian Bedhaya Anglir Mendung dalam acara Jumenengan Tingalan Dalem KGPPA Mangkunegoro X yang pertama. Tema : Budaya | Penulis : Agung Huma | Foto : Dokumen Istimewa | Pengunggah : Elisa Siti "Acara digelar pagi untuk jumenengan dan siangnya, kirab," __Jelas Ketua Umum Tingalan Jumenengan, Gusti Raden Ajeng Ancillasura Marina Sudjiwo. SOLO-  Peringatan satu tahun kenaikan tahta penguasa Mangkunegaran ke 10 digelar, Rabu (01/03/2023) hari ini. Selama puluhan tahun vakkum maka tradisi Tingalan Jumenengan Dalem dihadiri seribu tamu dan pejabat negara. Hal ini dikatakan Ketua Umum Tingalan Jumenengan, Gusti Raden Ajeng Ancillasura Marina Sudjiwo. "Acara digelar pagi untuk jumenengan dan siangnya, kirab," jelasnya. Rangkaian acara itu di antaranya wilujengan secara internal secara sakral. Kemudian ada tarian Bedhaya Anglir Mendhung dengan iringan gamelan Kyai Kanyut Mesem. Prosesi ini terakhir kali ketika masa Mangkunegara ke VII beberapa puluh tahun lalu. &q