Tradisi Tuburan Beserta Do'a Lintas Agama, Prosesi Pemakaman KGPAA Mangkunegara IX

SOLO - Tradisi tuburan ditujukan untuk almarhum KGPAA Mangkunegaran IX, Sabtu (14/08/2021). Hal ini dilakukan keluarga sebelum dilakukan sebelum pemakaman minggu. Sedangkan ink disampaikan Pengageng Wedono Satrio KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat.

"Kalau tuburan ini ya semalam penuh, " jelasnya disela sela doa bersama di Pura Mangkunegaran, sabtu malam ini.

Dalam tradisi tuburan ini para keluarga merenung dan berjaga terhadap jenasah raja ini. Tidak hanya pintu Dalem Ageng tidak akan ditutup selama ada raja yang meninggal dunia. Esensi yang terkandung adalah agar jalan kepulangan raja secara lapang.

" Menyerah kepada Tuhan, monggo siapa yang mau mendoakan, " jelaskan.

Dalam kesempatan itu, para pelayat tidak hanya kerabat tapi masyarakat umum yang hilir mudik memenuhi dalem ageng. Puluhab kursi tertata rapi menyambut para tamu yang dimulai pukul 19.00 WIB. Selanjutnya do'a lintas agama akan dilaksanakan oleh Yogesworo sebagai departemen keagamaan yang menaungi 5 agama (islam, kristen, hindu, buda dan Konghucu) di Mangkunegaran.

" Do'a lintas agama berbarengan lalu berdoa'a sendiri - sendiri bertahap. Selain iti doa lintas agama ini supaya tidak berdesakan. Mengingat penerapan prokes dilakulan, " katanya KRMT Lilik Priarso.

Do'a lintas agama dipilih untuk mengayomi seluruh agama yang ada di Kota Solo sekitarnya. Raja jawa ini ibarat pengayom semua umat di Solo jadi memberi kesempatan untuk berdoa'a sesuai agamanya. Penutup acara dilakukan acara dzikir dan yasin karena kerajaan Mataram adalah Islam maka akan ditutup secara islam pula.

Penulis 
Agung Huma

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024