Politisi PDIP Aria Bima Sebut Megawati Tidak Bisa Didikte Tentang Pertemuan Megawati Prabowo

 " "Dalam konteks berbangsa dan bernegara Ibu Mega punya banyak pengalaman dinamika politik maka ibu tidak bisa kemudian didikte atau didesak keadaan, "-Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI. 


SOLO - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak bisa didikte atau didesak keadaan. Hal ini terkiat rencana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sedangkan ini disampaikan Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI. 

" Dalam konteks berbangsa dan bernegara Ibu Mega punya banyak pengalaman dinamika politik maka ibu tidak bisa kemudian didikte atau didesak keadaan, " terangnya.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI. (foto: Agung Huma)

Artinya, sebagai ketua umum memiliki pengalaman dalam dinamika politik. Berikut dalam hal berbangsa dan bernegara. Selanjutnya, ia juga mengatakan Megawati mempunyai perhitungan cermat terkait rencana pertemuan tersebut.

" Yang saya tahu dari ibu Mega, ibu mempunyai perhitungan cermat termasuk perlu tidaknya bertemu pak Prabowo," jelas

Jika bertemu maka tidak bisa dikerangkakan dan diopinikan oleh publik. Seperti halnya pertemuan setelah hasil putusan Mahkamah Konstitusi. Baginya, Megawati ini bukan tipe yang bisa ditentukan tapi menentukan.

" Itulah katakter kepemimpinan yang ditunjukkan sampai hari ini," jelasnya.

Dirinya melihat, pertemuan antara Megawati dengan Prabowo karena keduanya sama-sama ketua umum partai politik. Partai yang dalam Pilpres lalu, sama-sama ikut dalam kontestasi politik. 

Baca juga :Peluang PDI P Berkoalisi Pasca Pertemuan Megawati Prabowo, Gibran Berharap Semoga Menghasilkan Terbaik

Lain halnya Ketua DPP PDIP, Puan Maharani yang sudah mengatakan pasti ada pertemuan maka, ia mengatakan perlu didesak dan dikerangkakan. Apalagi dikaitkan dengan bagi bagi kekuasaan atau PDIP ingin masuk ke pemerintahan ke depan.

" Ibu Mega tahu persis bagaimana kondisi kebatinan PDIP yang mengusung Ganjar Mahfud, " terangnya.

Lantas skenarIo kepemipinan kedepan, lanjutnya, 10 tahun terakhir Mega berada diluar pemerintahan. Menurutnya, negara butuh partai di luar pemerintahan yang kritis dan eksis. (Agung Huma)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024