Pengawalan Estafet Kendaraan Pemudik Dan Waspada Titik Lelah Di Jateng

 " Sehingga nanti anggota yang berjaga di pintu masuk Jawa Tengah, akan melihat kondisi mereka (pemudik),"- Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Ahmad Luthfi.


SOLO-Pengawalan estafet dilakukan kepolisian bagi pemudik berkendara masuk wilayah Jawa Tengah yang banyaknya 193 juta orang. Selain itu juga untuk mengantisipasi kecelakaan disebabkan kelelahan. Hal ini dikatakan Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Ahmad Luthfi.

" Sehingga nanti anggota yang berjaga di pintu masuk Jawa Tengah, akan melihat kondisi mereka (pemudik)," ungkapnya.

Jalan Slamet Riyadi yang mulai padat siang hari jelang lebaran. (Foto : Agung Huma)

Bila melihat kelelahan maka diarahkan ke Pospam untuk berisitirahat. Setelah itu lakukan pengawalan secara estafet. Dari hasil evaluasi mudik dari tahun ke tahun, disebut wilayah Brebes atau Pemalang sebagai titik kelelahan.

" Dari situ, pengawalan mulai wilayah Hukum Brebes, Pemalang, Pekalongan, Batang, Sampai ke tujuan masing-masing," katanya.

Lantas jumlah pemudik tersebut merupakan pelimpahan sehingga telah disiapkan beberapa skenario. Apabila ada lonjakan kendaraan maka dilakukan sistem one way. Lanjutnya, itu dari Kalikangkung sampai Bawen.

" Kalau kurang kita perpanjang sampai Salatiga," tambahnya ketika dikonfirmasi awak media, Selasa (03/04/2024). 

Baca juga : Program Angkut Motor Gratis Lebaran Jalur Kereta Api , Pendaftaran Hingga 18 April 2024

Kemudian untuk tol fungsional Solo-Jogja sendiri, kata dia, telah dilakukan pengecekan. Dimana akan digunakan dari pukul 06.00 sampai pukul 17.00 WIB. Hal ini dikarenakan penerangannya belum maksimal. Sedangkan untuk jalur Pantura sendiri, sudah clear paska banjir Demak-Kudus beberapa waktu lalu. 

" Untuk mengatasi kemacetan sudah punya tim urai, jadi meski padat, tetap lancar. Karena wajar bila musim mudik lebaran itu, terjadi kepadatan," paparnya.

Selama Operasi Ketupat Candi yang akan mulai digelar Kamis (4/4/2024) nanti. Ia menjelaskan total ada 12 ribu personil yang akan diterjunkan. Kemudian mendirikan 168 pos terpadu yang tersebar penggal jalan, bandara, terminal, stasiun, hingga lokasi-lokasi wisata. (Agung Huma)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024