BI Solo Bisa Menukar Uang Penjaga di Makan Rayap Asalkan Disusun Berukuran 2/3 Dari Aslinya

Kepala BI Perwakilan Solo Nugroho Jaka Prastowo bersama Samin menunjukan menyusun lembaran uang rusak.

Tema : Sosial | Penulis : Agung Huma | Foto: Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Uang ini bagian dari Bank Indonesia, akan mengganti uang yang rusak," __Jelas Kepala BI Perwakilan Kota Solo, Nugroho Joko Prastowo.

SOLO- Penjaga sekolah Samin (53) yang uangnya dimakan rayap diterima oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kota solo. Keinginan bisa ditukar yang baik pada prinsipnya oleh BI bisa diganti. Hal ini disampaikan Kepala BI Perwakilan Kota Solo, Nugroho Joko Prastowo.

"Uang ini bagian dari Bank Indonesia, akan mengganti uang yang rusak," jelasnya.

Hanya saja pihaknya tidak bisa mengganti uang palsu dan uang yang hilang. Pada kasus Samin, uang tersebut masih bisa disusun minimal 2/3 bagian. Karena susunan ini menjadi syarat bisa diganti uang yang telah rusak.

"Tugas berat menyusun menjadi lembaran dengan ukuran itu (2/3 bagian). Bila terpisah seperti ini menjadi PR menyusun kembali," ujarnya.

Alasan size atau ukuran minimal 2/3 dari ukuran penuh ini supaya tidak terjadi double klaim. Bila ukuran separo bisa ditukarin menjadi dua.Tujuan menyusun uang tersebut, lanjut Joko, yakni memastikan jumlah uang yang bisa diganti oleh Bank Indonesia.

"Andaikata di celengan ini Rp 100 juta, apakah kita bisa membuktikan uang ini Rp 100 juta? Tidak bisa kan? Maka harus dilembarkan," tuturnya.

Bila uang itu dimakan rayap dengan bentuk potongan kecil maka tidak bisa diganti. Dia mencontohkan kalau di celengan itu Rp 10 juta ludes dimakan rayap maka tidak bisa diganti.

Kepala BI Perwakilan Solo Nugroho Jaka Prastowo bersama Samin menunjukan menyusun lembaran uang rusak.

"Jika ludes des bisa diganti gak? Tidak bisa. Yang bisa diganti adalah yang utuh," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, pihaknya lalu memberikan contoh kepada Samin. Dalam hal inibcara menyusun potongan-potongan uang dan mengecek luasan uang. Dan ini menggunakan alat pendeteksi otomatis.

"Untuk menghindari selisih Pak Samin sendiri yang akan menyusun potongan-potongan itu. Baru kami akan cek," ungkapnya.

Joko menegaskan, adanya kejadian ini sekaligus menjadi wahana edukasi masyarakat. Dalam menjaga uang dari pencurian maupun rengat atau rayap seperti ini. Salah satu cara ditabung di bank. Sementara itu, setelah mendengarkan penjelasan pihak BI, Samin mengaku kecewa dengan solusi yang diungkapkan.

"Sedikit kecewa, suruh nambal yang rusak, suruh cari pasangan uangnya. Karena itu cukup sulit," terangnya.

Kendati demikian, Samin menerima syarat tersebut sebagai risiko yang terimanya. Dia juga mengikhlaskan puluhan lembar uang yang sudah menjadi potongan-potongan kecil. Pesan dia supaya masyarakat tidak menabung sepertinya.

"Jangan menabung di tempat seperti saya agar tidak dimakan rayap," tandasnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Wapres Terpilih Gibran Pilih India Untuk Belajar Makan Siang Gratis Efektif