Cerita Di Kota Solo

Penulis : Agung Huma | Foto : Dok. KARANGANYAR- Tiga sekolahan yang berada di wilayah Kabupaten Karanganyar masih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh. Hal ini disebabkan adanya siswa dan guru yang terpapar COVID-19 di sekolahan tersebut. Sedangkan ini diungkapkan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jateng, Sunarno. "Ini masih menunggu proses tracing. Sementara PJJ," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (21/2/2022). Ia mengungkapkan SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Karanganyar, dimana PJJ sejak pekan lalu. Selanjutnya ditambah SMKN Matesih karena gurunya meninggal dunia pekan lalu dengan riwayat diabetes. Tracing dilakukan dinas kesehatan sekaligus PJJ hingga batas waktu tidak ditentukan. "Saat ini penyebaran kasus Covid-19 berasal dari luar sekolah dan mayoritas dari kontrak erat keluarga siswa," jelasnya. Kemudian penyebaran juga disampaikan  Kepala SMPN 5 Karanganyar, Wardoyo. Murid dari dua siswa kelas VIII disekolahannya yang terkonfirmasi positif Covi

Sertijab, Komandan Korem 074/Warastratama Solo, Kolonel Inf Achiruddin mengangganti Kolonel Inf Rudy Saladin. Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma SOLO-  Lima bulan bertugas Komandan Korem 074/Warastratama Solo, Kolonel Inf Rudy Saladin diganti. Ia diganti secara resmi oleh Kolonel Inf Achiruddin. Selama  menjalankan tugas Rudy menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Kota Solo dan kabupaten sekitar termasuk Forkopimda  "Selama 5 bulan 18 hari bahu membahu mengatasi tantangan di Solo Raya. Alhamdulillah secara umum berlangsung aman," katanya, Senin (21/2/2022) Selanjutnya tradisi sinergitas elemen dan pejabat daerah diharapakan dilanjutkan pejabat baru. Maka dengan begitu terjaga aman dan kondisifitas di Kota Solo. Seperti haknya vaksinasi yang terus di gencarkan serta isu rasikalisasi dan intoleransi juga aman terkendali.  "Ada strategi penangulangannya, dan Upaya upaya yang akan dilakukan dalam rangka mitigasi isu intoleransi dan radikalisme," je

Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka saat diwawancarai di komplek Balaikota Solo. Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma SOLO-  Tugas keseharian Walikota Solo kembali dilakukan Gibran Rakabuming Raka seperti biasanya mulai Senin, (21/2/2022). Hal ini setelah putrinya La Lembah Manah sembuh dari sakit demam berdarah. Sedangkan ini disampaikannya saat dikonfirmasi. "Sudah, sudah sehat. Sudah balik ke rumah. Yang penting sudah balik ke rumah, hari Sabtu malam kemarin sudah balik ke rumah," jelas Gibran saat diwawancarai di komplek Balaikota Solo. Ia mengatakan anak keduanya ini sudah pulang sejak sabtu malam, (19/2/2022). Selama ini putrinya baru pertama kali sakit parah sehingga butuh perhatian dari dirinya saat masa kritis. "Gak bisa ditinggal soale, mesakke anake (kasihan anaknya)," katanya. Inilah yang menjadi alasannya absen bertugas memimpin Kota Solo pada kamis hingga jumat (17-18 Februari) 2020.  Ia juga membeberkan kondisi awal putrinya masuk rum

Ratusan warga rela antri minyak goreng berjam jam untuk mendapatkannya. Penulis : Agung Huma |  Foto : Agung Huma SOLO- Antrian untuk mendapatkan minyak goreng kemasan ditemui di Jalan Prof. Yohanes, Solo. Ratusan warga rela mengantri hampir satu jam lebih lamanya untuk mendapatkannya. Sedangkan ini dirasakan oleh salah satu warga Beti (31), Warga Laweyan, Solo yang ikut antri, Minggu (20/2/2022). "Warung biasanya ada, ini sulit didapat. Ya ikut antri sini," ujarnya. Ia tahu lokasi ini setelah dari temannya sehingga bergegas membeli minyak goreng 18 liter. Sedang syarat untuk mendapatkannya dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Setelah itu  baru bisa mendapatkan minyak goreng sesuai permintaan dengan harga murah. "Banyak yang membeli disini. Tadi ada juga yang membeli belasan liter sampai dibungkus karung gitu," urainya. Hal senada dikatakan Nuryati (37) Warga Banjarsari, Solo karena minyak gorengan digunaj untuk jualan ayam gorengan. Sulitnya

  Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Propinsi Jateng Wahyu Setyaningsih. Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma BOYOLALI-  Vaksinasi bagi lansia dibeberapa daerah wilayah Jawa Tengah dibawah dari 60 persen. Meskipun tidak banyak tempat tapi rendahnya vaksinasi ada beberapa faktor penyebabnya. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Propinsi Jateng Wahyu Setyaningsih. "Ada beberapa, tidak banyak daerah," tandasnya saat dikonfirmasi, Sabtu (19/2/2022). Selanjutnya faktor masih rendah ia menyebutkan diantaranya takut, tidak percaya pentingnya vaksin. Bahkan ada yang tidak boleh oleh keluarganya hingga tidak ada yang mengangantar. Melihat hal itu pihaknya terus mengejar vaksinasi dengan jemput bola dan mendekatkan ke masyarakat. "Kita punya lima UPT, setiap UPT memiliki tujuh wilayah. Kita punya mobil untuk turun ke desa. Sampai nginep seminggu, itu yang kami lakukan," jelasnya. Sedangkan wilayah UPT diant