Postingan

Teriakan Grafiti Di Kota Solo Masa PPKM Bulan Agustus

Gambar
SOLO- Belakangan hari di bulan Agustus seperti menjadi aktualasi kemerdekaan dalam berpendapat. Khususnya di muka umum atau publik. Ketika itu penulis melihat coretan grafiti saat menyusuri Jalan Kusumoyudan, Banjarsari Solo. " Saya melihat sudah beberapa minggu lalu itu mas, cuman saya enggak tahu maksut tulisan apa itu," jelas Budi, Senin (23/08/2021). Pria ini sedang berdiri diujung jalan berusaha memahami makna tulisan. Disitu tertulis Indonesiaku Lagi Sakit, Pray For PKL, 2021 perang tanpa musuh, hingga Orang Miskin Dilarang Sakit #pray pemerintah. Kalimat tersebut  di tiga titik tembok yang saling berhadapan. Mencoba cari tahu sisi lain warga yang kebetulan ditemui berjualan keliling, Murdi. " Saya juga tidak tahu apa isi tulisan itu. Baru, ngeh aja mas kalau disitu ada tulisan. Soale enggak ceto ( jelas-red) tulisannya, " ujarnya. coretan grafiti di jalan kawasan Kusumoyudan, Banjasari Solo, Minggu (22/08/2021). Mencari tahu makna diba

Tidak Pantas Berbicara Pengganti Raja Mangkunegara Ketika Berduka, Aturannya Setelah 100 Hari Wafat

Gambar
SOLO - Pemilihan pengganti KGPAA Mangkunegara IX di Puro Mangkunegaran masih belum diputuskan hingga saat ini. Hal ini disampaikan Plt Pengageng Kabupaten Mandrapura, Supriyanto Waluyo. Sedangkan suksesi itu yang memutuskan keluarga inti.  " Simpel nek mriki. Tunggu saja. Tapi nggih ngangge ( ya menggunakan) tahapan. Tahapan itu yang menentukan keluarga inti, " jelasnya ditemui di Puro Mangkunegaran, Jumat (20/8/2021). Dalam hal ini dirinya dan jajaranya hanyalah praja atau pegawai dalam menjalankan tugas Pura Mangkunegaran.  Ditegaskan terkait penerus trah Pangeran Sambernyawa itu akan diputuskan semuanya oleh pihak keluarga inti. Dan saat ini Pura Mangkunegaran masih masa berduka. " Keluarga inti itu ya permaisuri, putra, dan sederek (suadara) . Seng utama niku (yang utama itu) yang menentukan keluarga. Ini masih masa berduka," terangnya. Foto : Plt Pengageng Kabupaten Mandrapura, Supriyanto Waluyo. Sudah sepekan KGPAA  Mangkunegara IX me

Kejutan Tengah Malam Ulang Tahun Dalang Kondang Anom Suroto

Gambar
SOLO- Dalang kondang Ki Anom Suroto mendapat kejutan tengah malam ketika ulang tahun ke 73, Sabtu (21/08/2021). Dia sedang menonton pentas wayang terbatas  di Ndalem Timasaan, Padepokan Anom Suroto. Waktu itu, pentas dilakukan putranya sebagai dalang. Dalam kesempatan itu, hadir juga kerabat Karaton Surakarta KGPH Puger dan Owner Wong Solo Puspo Wardoyo.  " Saatnya wayang milenial. Kita harus mengikuti perkembangan teknologi, " jelas Ki Anom Suroto. Di menyebut memanfaatkan youtube sebagai sarana  melestarikan wayang kulit. Dia optimis terus eksis, apalagi banyak dalang muda bermunculan. " Banyak dukungan dari masyarakat, " tandasnya. Dia menyebutkan dukungan itu diantaranya pengusaha kuliner Puspo Wardoyo. Ditambah berharapan pemerintah supaya memiliki andil dalam perkembangan wayang selama ini. Kegiatan terbatas pentas wayang secara online, Puspo Wardoyo membagikan tali asih kepada perangkat pentas wayang ketika adegan 'goro goro'. " Saya

Ki Anom Suroto : Wayang Itu Luwes Dan Dinamis Mengikuti Teknologi Pada Masa Pandemi

Gambar
SOLO- Wayang bagi dalang kondang Ki Anom Suroto merupakan budaya yang bisa berkembang secara fleksibel dan dinamis. Dengan usainya ke 73 dan pengalaman mendalang sejak usia 12 tahun, dia dituntut menyesuaikan. " Wayang itu dinamis dan fleksibel. Dan masih bisa disaksikan lewat streaming meskipun di masa pandemi, " jelasnya ketika ditemui di Ndalem Timasaan, Padepokan Anom Suroto, Solo, Minggu (22/08/2021) dinihari.  Lebih lanjut dikatakan, perkembangan seni pedalangan dan wayang telah merambah anak muda. Seperti halnya ia sebagai dalang tetap mengikuti perkembangan wayang kulit dengan streaming. Termasuk perkembangan pentas anaknya Ki Bayu Aji sehingga wayang, dimana menggunakan teknologi virtual. " Wayang tidak akan lekang karena panas dan tidak akan lapuk karena hujan. Wayang itu dinamis dan luwes, " ujarnya. Kreasi wayang kulit justru didukungnya. Asalkan tidak meninggalkan bingkai bingkai pakeliran. Pria yang lahir tanggal 11 Agustus 1943 lalu ini

Gusti Dipo : Perjalanan Kemerdekaan RI Kiprah Tiga Raja Karaton Solo

Gambar
SOLO- Perjalanan menuju Kemerdeakaan Republik ini tidak lepas dari peran penting Karaton Surakarta Hadiningrat. Hal ini  Pengageng Parentah Keraton Surakarta, Kanjeng Gusti Pangetan Haryo (KGPH), Dipokusumo. Salah satu buyutnya, Sri Susuhunan Paku Buwono X dinobatkan Pahlawan Nasional 8 November 2011 lalu. " Karena punya peran pentingan membangun Sumber Daya Manusia hingga pendidikan waktu itu, " ujarnya, Senin (16/07/2021). Dia mengenalnya seorang raja yang punya ekonomi kuat yang selalu memberi studiefonds (bea siswa). Kemudia dibagi kepada masyarakat berprestasi dan kurang mampu. Termasuk membangun tempat pendidikan hingga membangun jatidiri semangat rasa cinta tanah air. " Membangun sekolah umum seperti madrasah Mambaul Ulum dan Jamsaren untuk menghapus buta aksara dan kebodohan,” katanya. Rasa cinta tanah air dibangunkannya tugu lilin sebagai tugu peringatan Kebangkitan Nasional. Tugu awalnya akan dibangun ditengah kota tapi Belanda waktu it