Pegiat Sosial Diah Warih Anjari Kutuk Keras Insiden Penusukan di Kantor Imigrasi dan Sebut Teror


Tema : Sosial di| Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Perilaku kejahatan ini adalah bentuk teror dan karakter radikal," __Ucap pegiat sosial Diah Warih Anjari, Jumat (14/04/2023).

JAKARTA- Peristiwa penusukan di Kantor Imigrasi Kelas 1 Jakarta Utara menjadi sorotan. Salah satunya dari pegiat sosial Diah Warih Anjari yang menyebut itu bentuk teror. 

"Perilaku kejahatan ini adalah bentuk teror dan karakter radikal," ucapnya, Jumat (14/04/2023).

Dengan begitu ia menegaskan harus dibasmi. Karena menyerang petugas negara dengan senjata tajam. Selanjutnya ia menyebutkan menganiaya hingga menyebabkan luka berat dan meninggal dunia. 

"Perbuatan yang kejam dan pelakunya harus dihukum seberat-beratnya," ucapnya.

Dia juga menyatakan duka yang mendalam atas kejadian di kantor itu. Support kepada Kementerian Hukum dan HAM beserta jajaran tetap kuat. Dalam hal ini menghadapi kejadian yang di luar dugaan ini.

"Jangan sampai peristiwa ini terulang lagi," kata wanita yang juga menjadi Ketua Dewan Pembina Diwa Foundation Diah Warih Anjari.

Selanjutnya baik itu institusi Polri dan kementerian ini secepatnya mengevaluasi secara menyeluruh. Kemudian membentuk sistem pengamanan yang sempura. Lantas ia mengutuk perbuatan keji tersebut dan meminta agar di proses secara hukum seadil-adilnya. 

"Atas nama Keluarga Besar Diwa Foundation, saya mengucapkan rasa duka dan belasungkawa atas meninggalnya Alm. Adi Widodo, semoga husnul khotimah," terangnya.

Dari peristiwa itu yang menyebabkan 1 orang meninggal dunia. Selanjutnya ada 3 orang petugas Imigrasi, dan 2 anggota Densus 88 Polri dirawat di rumah sakit di Jakarta Utara menjadi catatan penting. Diduga tindakan dilakukan ada tiga pelaku tindak pidana terorisme asal Uzbekistan pada Senin (10/04/2023). (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Wapres Terpilih Gibran Pilih India Untuk Belajar Makan Siang Gratis Efektif