Perseteruan Dua Pengacara Asal Solo, Astri Mengaku Kehormatan Diserang dan Tidak Mau Islah

Pengacara kondang wanita Kota Solo, Asri Purwanti.

Tema : Hukum | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Dia sudah menyerang kehormatan, harkat, dan martabat saya melalui media sosial," __Tegas Pengacara kondang wanita Kota Solo, Asri Purwanti, Minggu (02/04/2023) malam.

SOLO- Pengacara kondang wanita Kota Solo, Asri Purwanti tidak mau islah alias berdamai.
Perseteruannya dengan pengacara senior Zaenal Mustofa ini berawal dari penanganan perkara.

"Dia sudah menyerang kehormatan, harkat, dan martabat saya melalui media sosial," tegasnya, Minggu (02/04/2023) malam.

Dirinya sudah tidak bisa menahan amarah setelah pengacara tersebut dianggap menyerang secara personal. Disebutkannya melalui sejumlah chanel youtube, dimana mengarah celaan fisik atau body shaming. Bahkan dirinya dituding sebagai pengikut rezim Presiden Jokowi.

"Sudah tidak bisa lagi untuk islah. Untuk itu saya tidak bisa menindaklanjuti permintaan Mas Zainal Abidin (Ketua Peradi Solo) untuk berdamai," tegasnya kembali kepada awak media.

Dirinya tak habis pikir dengan sikap rekan seprofesi yang sudah 'diselamatkan' dalam kasus penganiayaan. Berikut juga perusakan tempat ibadah di Gilingan, Banjarsari, Solo, 2019 silam. Sengaja tidak mengejar kasus tersebut karena ingin Zaenal Mustofa untuk berubah.

"Biarlah perkara ini berjalan sampai nanti ditemukan keadilan. Dia menghina saya, sama juga menghina seluruh perempuan di Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya, Pengacara ini melaporkan Zaenal Mustofa terkait dugaan proses mendapatkan ijazah yang dimanipulasi. Sedangkan bersangkutan menggunakan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) milik mahasiswa yang telah drop out. Bahkan nomer itu dari salah satu universitas terkemuka di wilayah Sukoharjo. Berbekal NIM tersebut untuk pindah ke kampus UNSA. Dari sanalah, ijazah S1 hukum milik Zaenal Mustofa akhirnya keluar. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Wapres Terpilih Gibran Pilih India Untuk Belajar Makan Siang Gratis Efektif