Selama Sebelas Tahun Menunggu Naik Haji, Mahasiswa Ini Gantikan Ibunya Yang Meninggal Dunia
Calon jemaah haji asal Kota Solo saat di Pendopo Balaikota Solo beberapa waktu lalu.
Tema : Religius | Penulis : Agung Huma | Foto : Dokumen Humas Pemkot Solo | Pengunggah : Elisa Siti
"Menggantikan ibu perasaan sedikit sedih. Harusnya ibu bisa berangkat. Tapi Dipanggil Allah. Ini amanah menggantikan haji ibu saya," __Ujar Nakata.
SOLO- Seorang pemuda Nakata Firdaus Abdullah (18) asal Kota Solo berangkat haji di tanah suci Mekkah tahun ini. Sebagai calon jamaah termuda, ia sedih karena harus menggantikan ibunya yang meninggal dunia.
"Menggantikan ibu perasaan sedikit sedih. Harusnya ibu bisa berangkat. Tapi Dipanggil Allah. Ini amanah menggantikan haji ibu saya," ujar Nakata.
Yang menjadikannya sedih diantaranya keinginan ibunya Dwi Setyowati naik haji. Selama 11 tahun menunggu justru dipanggil ilahi dengan sakit dideritanya serangan jantung dan penyakit maag. Dengan begitu dialihkan ke ahli waris yakni dirinya sebagai anak semata wayang ketika belum punya niat berhaji.
"Saya sendiri anak tunggal. Sebenarnya belum ada niat naik haji," terangnya.
Dipilihnya dia karena ayahnya sudah menunaikan ibadah haji terlebih dahulu tahun lalu. Untuk ibundanya diketahui telah mendaftarkan haji pada tahun 2012. Untuk hal itu ia akhirnya menjalankan amanah ikut ibadah haji bersama kloter 52 yang berangkat tahun 2023 ini.
"Sudah siap dari pakaian barang-barang siap. Manasik juga sudah. Masih ada praktek ibadah haji, manasik, ibadah haji," urainya.
Kemantapannya naik haji untuk ibunya ini, ia akan memanjatkan doa terbaik. Surga surga firdaus dalam doa ditujukan kepada ibunya. Pemuda yang tinggal di Pucang Sawit RT 03 RW 03 Jebres Solo masih berstatus mahasiswa semester 2.
"Yang dipanjatkan, Ibu masuk Surga Firdaus. Harapan terbaik untuk ibu saya," pungkasnya.
Ada tiga kelompok terbang untuk calon jamaah haji asal Solo disampaikan Kepala Kementerian Agama Solo, Hidayat Maskur. Selanjutnya sebanyak 451 orang jamaah calon haji dari Kota Solo terangkum dua kloter. Ia menyebut kloter 52 dan 53, dan terpaksa harus meninggalkan dua Tenaga Pendamping Haji Daerah di kloter 54. (*)
Komentar
Posting Komentar