Pemerhatian Sosial Sebut Banyak Potensi Ekonomi di Sungai, BBWS BS Diminta Regulasi Menyesuaikan

Pemerhati sosial, MS Kalono.

Tema :  Sosial | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Karena erosi dan tidak terurus dan menyempit," __Terang pemerhati sosial, MS Kalono SH, MH, saat ditemui, Rabu (21/06/2023) kemarin.

SOLO- Sungai menjadi kegiatan ekonomi sejak dulu di Kota Solo. Namun berjalannya waktu dinilai oleh pemerhati sosial, MS Kalono SH, MH berubah.

"Karena erosi dan tidak terurus dan menyempit," terangnya saat ditemui, Rabu (21/06/2023) kemarin.

Berbagai riwayat atau sejarah pusat perekonomian berawal dari sungai. Ia mencontohkan, ada situs jaman kerajaan pajang adanya dermaga atau dikenal Bandar Kabanaran, Laweyan Solo. Untuk menghidupkan kembali fungsi perekonomian sungai, ada beberapa kalangan yang melakukannya.

"Seharus pemerintah mendukung. Karena mereka ini membiayai sendiri," jelasnya kepada awak media.

Lain halnya pembangunan Pasar Jongke dipinggir Sungai Kali Jenes sebagai proyek pemerintah setempat. Ia melihat proyek itu bagus untuk meningkat perekonomian. Kiprah kalangan masyarakat tersebut bisa disertai regulasi maupun spesifikasi dari Balsi Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWBS).

"Dan ditentukan oleh PU (Dinas Pekerjaan Umum, -red). Sehingga nantinya kembali pada fungsi ekonomi, dan fungsi penanggulangan aliran penyebab banjir," ujarnya.

Dengan begitu, ia yakin masyarakat ingin memanfaatkan sebagai kegiatan ekonomi. Seperti yang ada di Gunung Kidul dengan manfaatkan pantai untuk kesehjateraan masyarakat. Mestinya semua itu harus ada izin dari pemerintah terkait.

"Nanti pemerintah yang membuat regulasi untuk pembangunan itu," terangnya kembali.

Ia tidak menampik jika ada bangunan di bantaran sungai dengan potensi terkena luapan dan banjir. Namun demikian tidak bisa disalahkan oleh BBWS BS semata. Karena masalah edukasi masyarakat tentang sungai melibatkan banyak pihak.

"Pembangun pasar ini hasilnya bisa menjadi percontohan," terangnya.

Bila hasilnya tertata rapi maka masyarakat enggan mengotori sungai. Apalagi membuang sampah sembarang di sungai. Lantas sungai di wilayah pasar tersebut potensi menjadi distinasi wisata sungai yang bagus.

"Bila airnya mengalir normal, dan dibendung. Disertai pembangunan yang rapi maka bisa jadi wisata sungai yang cantik. Dan Solo punya destinasi air," ujarnya.

Dengan kondisi saat ini maka ia berharap BBWS membuat regulasi. Artinya disesuaikan dengan perkembangan saat jaman ini. Sehingga bisa diterima dan bisa maksimalkan potensi yang ada di masyarakat. 

"Sehingga kegiatan ekonomi, sebagai penunjang kesehjateraan. Dan juga tempat refresing," ujarnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024