Wejangan Ibu Membuat Pelari Partin Peroleh Emas dan Perak Untuk Ibu Serta Pancasila

Pelari Partin Muhlisin membawa kertas bertuliskan ucapan selamat ulang tahun ibunya ke 40 tahun setelah emas ditoreh di APG Kamboja 2023.

Tema : Olahraga | Penulis : Agung Huma | Foto : Dokumen Istimewa | Pengunggah : Elisa Siti

"Pesan dari orang tua juga sholat dua rekaat sebelum ke lapangan," __Ujar pelari Indonesia, Partin Muhlisin, Senin (05/06/2023).

PHNOM PENH- Medali emas dan perak ditorehkan pelari Indonesia, Partin Muhlisin. Dibalik perolehan dalam Asean Para Games XII di Kamboja, ada wejangan melekat dihati.

"Pesan dari orang tua juga sholat dua rekaat sebelum ke lapangan," ujar dia, Senin (05/06/2023).

Nasihat ini selalu dilakukannya sebelum berlomba. Termasuk beriringan untuk tidak melupakan Allah dan meninggalkan ibadah sholat. Ditambah, untuk bersemangat berlatih dengan tekun dan keras.

"Pesan ini yang perlu diingat, " jelasnya pelari jebolan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021.

Pelari lulusan dari SMK Muhammadiyah Bandongan, Kabupaten Magelang itu mempersembahkan dua medali. Ia persembahkan untuk bangsa Indonesia yang baru saja merayakan hari kelahiran Pancasila.

"Medali emas juga untuk ibu saya yang berulang tahun ke-40 hari ini 5 Juni. Emas ini untuk beliau," jelasnya.

Kebanggaan tak bisa ditutupi putra kedua pasangan Muhlisin (46) dan Lastri Musiah (38). Dua medali ini diantaranya emas diperolehnya dari nomor estafet 4x100 meter T42-47 putra. Nomer ini menurunkan pelari Nur Ferry Pradana, partin Muhlisin, Ryan Arda Diarta dan Rizal Bagus Saktyono.

"Bangga tentunya bisa mengibarkan bendera Merah Putih untuk Indonsia. Senang dan terharu menjadi satu yang pasti," ungkapnya.

Selain emas, para atletik menyumbang medali perak melalui Partin Muhlisin dari nomor sprint 100 meter T44 putra. Kemudian catatan waktu 11,15 detik. Dirinya tak menampik butuh perjuangan eksta untuk mendapatkan medali perak nomor sprint ini. Menurutnya, sprinter Malaysia, Eddy Bernard sedikit diuntungkan dalam hal klasifikasi.

"Malaysia klasifikasinya lebih ringan, sedangkan saya ada di bawahnya. Makanya untuuk mengejar sedikit susah," katanya.

Medali emas didapatkan sprinter Malaysia, Eddy Bernard (10,60 detik). Sementara pelari Ryan Arda Diarta mendapatkan medali perunggu (11,41 detik). (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024