Jadwal Liga Menunggu Ijin, PSSI Ingatkan Keamanan dan Rawan Hukuman FIFA Atas Kasus Kanjuruhan Sorotan FIFA

Ketua PSSI Erick Thohir mengecek Stadion Manahan Solo, Minggu (04/05/2023) pagi.

Tema : Olahraga | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Hal ini untuk kesiapan polri beserta pemerintah daerah, supaya ada persiapan," __Terang Ketua PSSI Erick Thohir.

SOLO- Jadwal pelaksanaan musim liga Indonesia didukung Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Dengan begitu perijinan dari kepolisian sesuai arahan Presiden untuk bisa turun beberapa bulan sebelum pelaksanaan. Hal ini disampaikan Ketua PSSI Erick Thohir.

"Hal ini untuk kesiapan polri beserta pemerintah daerah, supaya ada persiapan," terangnya.

Ada catatan mesti diperhatikan seperti perhelatan di tahun politik. Berikutnya, mendapat pantauan dari FIFA setelah kasus Kanjuruhan di Malang waktu lalu. Hal ini setelah pihaknya telah menerima surat dari FIFA sehingga liga ini memutuskan untuk keamanannya.

"Sementara ini pertandingan kandangan dihadiri suporter tuan rumah. Untuk tamu belum," jelasnya.

Erick mengingatkan paradigma sepakbola Indonesia diterima FIFA yakni negatif. Tapi tidak ada hukuman diterima oleh sepak bola Indonesia. Bahkan liga dan pertandingan internasional diperbolehkan berlangsung digelar.

"Akhir musim banyak kerusuhan, loh. Seperti di Semarang. Dan juga dimana-mana," ungkapnya.

Bila terjadi lagi, ia meminta percaya dan dipastikan FIFA akan menghentikan sepak bola di Indonesia. Selanjutnya visi PSSI yakni suporter pulang dengan selamat. Pihaknya mengajak TNI, Polri dan pemerintah setempat memastikan hal itu.

"Jangan jadi bangsa pelupa, ada 135 meninggal kasus Kanjuruhan. Tapi FIFA tidak lupa," tandasnya.

Selanjutnya pihaknya meminta semua pihak mendukung liga yang dikerjakan secara profesi. Seperti pihaknya meskipun memiliki 1 persen saham dari PT. LIB. Meskipun dari hasil studi banding di negara lain justru liga memiliki saham sama dengan organisasi semacam PSSI.

"Ini yang namanya liberalisme di Indonesia luar biasa. Apakah ini menjawab standarisasi keamanan seperti FIFA. Belum," terangnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Wapres Terpilih Gibran Pilih India Untuk Belajar Makan Siang Gratis Efektif