Pembiayaan Proyek Prioritas di Solo Tertunda Terdampak OTT, Gibran Katakan Tenang Selesai

Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Tema : Infrastruktur | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Mungkin karena efek OTT kemarin selama dua bulan ini kan tidak ada pejabat difinitif yang mengambil keputusan," __Terang Site Manager Penataan Viaduk Gilingan (PT Calista), Niko Herlambang.

SOLO- Pelaksanaan proyek strategis di Kota Solo belum menerima pembayaran. Seperti halnya Site Manager Penataan Viaduk Gilingan (PT Calista), Niko Herlambang. Pihaknya keterlambatan Rp 5,6 milyar, dimana dampak Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap sejumlah pejabat direktorat Jenderal Perkeretaapian. 

"Mungkin karena efek OTT kemarin selama dua bulan ini kan tidak ada pejabat difinitif yang mengambil keputusan," terangnya.

Meskipun belum ada pejabat difinitif tersebut tapi pekerjaan jalan terus. Dengan begitu progres terminnya tertahan dengan harapan terealisasi. Besaran pembayaran sebesar itu adalah perhitungan selisih dari capaian yang bersamaan OTT. 

"Kalau yang ada di tempat kami itu kurang lebih sekitar nilai kontraknya sekitar Rp 16 miliar, tinggal dikalikan saja dengan selisih progres selama terjadi kekosongan pejabat definitif (sekitar dua bulan lamanya, Red)," jelasnya.

Selain itu ada sejumlah pekerjaan tambahan yang diselesaikan. Hanya saja, tidak terakomodir di kontrak sehingga ini perlu penyesuaian lagi. Dengan begitu butuh adendum atau pembaruan kontrak biar bisa ditagihkan.

"Supaya tanggal 7 juli selesai pengerjaan sesuai kesepakatan. Selanjutnya, Viaduk Gilingan bisa dibuka untuk lalu lalang kendaraan pada 8 Juli 2023," ujarnya.

Lain halnya dengan Site Manajer PT WIKA BKU-KSO, Dendy Purbowo. Ia tidak merinci besaran pembayaran untuk proyek Pembangunan Rel Layang Joglo. Hanya saja ia menyebutkan cara menghitungnya yakni selisih progres pekerjaan dari April saat OTT KPK hingga Juni ini dikalikan kontrak kerja yang dimiliki. 

"Nilai kontrak kita saja Rp 280 miliar, OTT kemarin kan bulan April. Jadi kan ada pekerjaan dari April, Mei, Juni. Selisih progres dari Juni-Mei itu saja tinggal dikalikan," terangnya.

Kemudian pekerjaan lain juga perlu adendum baru. Dalam hal ini untuk pekerjaan yang belum masuk dalam proses. Namun begitu sudah ada pejabat baru sehingga tinggal melengkapi saja.

"Mudah-mudahan bisa untuk narik termin," harap Dendy Purbowo. 

Perlu diketahui, Proyek Rel Layang Joglo (Single Elevated Railway) dan Penataan Viaduk Gilingan merupakan proyek yang saling berkaitan. Karena masuk dalam Proyek Pembangunan Jalut Ganda Kereta Api Semarang-Solo Fase 1 (Stasiun Balapan-Stasiun Kadipiro).

Sedangkan ini didanai langsung oleh Kementerian Perhubungan sejak 2022 hingga 2023. Anggarannya senilai Rp 980 miliar mulai dari proses pembebasan lahan hingga kontrukai rel kereta. Pada kesempatan berbeda Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi proyek prioritasnya kalau segera diselesaikan.

"Soal termin, kemarin saya sudah ketemu mereka di Gilingan. Nanti dirampungke ya, tenang aja. Selesai, pasti selesai ya, tenang aja," tegasnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Wapres Terpilih Gibran Pilih India Untuk Belajar Makan Siang Gratis Efektif