Siapkan Lahan Parkir Masjid Zayedan dan Islamic Center, KSAD Perintahkan Segera Relokasi Denbekang Solo
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman saat meninjau lokasi bekas Mako Denbekang Solo, Jumat (14/07/2023).
"Maka saya perintahkan kepada Pangdam 4 waktu itu dengan Kapusbekang yang membawahi organisasi ini agar segera ditinggalkan ke lokasi yang lain," __Tutur Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Jumat (14/07/2023).
SOLO- Relokasi segera dilakukan terhadap Mako Detasemen Perbekalan dan Angkutan (Denbekang) IV-44-04/Solo. Bekas markas ini nantinya akan dialihfungsikan menjadi lahan parkir pengunjung Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dan Islamic Center. Hal ini dikatakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Jumat (14/07/2023).
"Maka saya perintahkan kepada Pangdam 4 waktu itu dengan Kapusbekang yang membawahi organisasi ini agar segera ditinggalkan ke lokasi yang lain," tuturnya.
Ia juga mengungkapkan prosedur relokasi Denbekang ini yang berawal dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Kementerian ini akan mengajukan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Barulah, Kemenkeu akan menyampaikan ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
"Hal ini untuk menilai dan melihat aset tersebut," jelasnya usai meninjau eks mako Denbekang.
Proses relokasi ini akan memerlukan banyak waktu. Namun masjid tersebut telah beroperasi sehingga lahan lahan untuk parkir untuk segera dibangun. Begitu juga gedung Islamic Center harus segera dibangun. Langkahnya ini sesuai dengan arahan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
"Saya pikir untuk kepentingan bangsa dan negara saya nggak pernah banyak berpikir, jadi lakukan segera, langsung juga relokasi dan bergerak cepat," ujarnya.
Lanjut dia, sekarang sudah proses pengalihan ke tempat lahan milik AD di Kadipiro. Selanjutnya relokasi ini menelan anggaran sekira Rp 46,3 miliar. Rinciannya, pembangunan kantor dan prasarana sebesar Rp 32,2 miliar. Berikutnya pembangunan rumah dinas dan prasarana sebesar Rp 7,8 miliar, dan pengadaan alsatri/alsintor sebesar Rp 3,5 miliar.
"Tinggal nanti kami koordinasi sistem hibah dengan Kemenag," urainya.
Kemudian nanti anggaran akan didukung dari Islamic Center melalui Kemenkeu. Selanjutnya langsung ke Pemda. Dengan upaya yang dilakukan ini, menurut Dudung dapat membantu untuk kemaslahatan umat. (*)
Komentar
Posting Komentar