Ribuan Penghayat Tuhan YME di Jawa Tengah Disiapkan Pendidik Sejak Tingkat SD

Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Ditjen Kebudayaan, Kemdikbudristek, Sjamsul Hadi.

Tema : Religius | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Penghayatan ini dibawah Kemendikbud Ristek," __Terang Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Ditjen Kebudayaan, Kemdikbudristek, Sjamsul Hadi, saat dikonfirmasi, Rabu (12/07/2023).

SOLO- Sembilan ribuan penghayat Kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan Masyarakat Adat tersebar di Jawa Tengah. Mereka tinggal beriringan bersama masyarakat agama lain. Hal ini disampaikan Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Ditjen Kebudayaan, Kemdikbudristek, Sjamsul Hadi.

"Penghayatan ini dibawah Kemendikbud Ristek," terangnya saat dikonfirmasi, Rabu (12/07/2023).

Selanjutnya, ia merinci ada 9770 penghayat dan memiliki KTP sebanyak 2203 orang. Untuk meningkatkan pendidikan mereka telah disiapkan tenaga pendidik, kurikulum. Dari tingkat sekolah dasar hingga universitas dan beasiswa calon guru program pendidikan tersebut.

"Ini sudah ada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 27 Tahun 2016. Tentang pelayanan pendidikan," terangnya.

Selanjutnya, ia mengatakan siswa didik penghayat di Jawa Tengah ada 161 siswa. Sedangkan ada 72 siswa didik Sekolah Dasar. Berikut juga SMP ada 39 siswa didik dan SMA 49 siswa didik.

"Ada satu universitas yang ada prodi tersebut, 17 Agustus, Semarang," ujarnya.

Untuk mengimplementasikan nilai luhur itu, pihaknya menggelar Festival Budaya Spritual. Lantas, pilihan kegiatan itu di Solo, ia menyebut memiliki indeks kota toleransi 2022 nilai baik. Belum lagi, Karaton Surakarta masih memiliki budaya luhur yang beriringan dengan masyarakat.

"Kementerian telah membentuk tim advokasi dari 35 kementrian dan lembaga untuk pelayanan mereka," terangnya.

Wakil Walikota Solo Teguh Prakosa mengatakan masih banyak tradisi dan budaya di Kota Solo. Lanjutnya, ia juga mengatakan perlunya pemahaman kepada masyarakat. Apalagi ia mencontoh, ada di Kota Depok lebih didominasi agama tertentu. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024