Apel KOKAM di Solo, Presiden Jokowi Sebut Potensi Ketegangan Pemilu Hingga Pilihan Pemimpin Konsisten

Presiden Jokowi bersalaman dengan Anggota KOKAM 
dalam apel siaga, Rabu (20/09/2023) di Stadion Manahan Solo.

Tema : Politik | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Masyarakat tidak boleh terbelah karena Pemilu dan menjaga kedamaian," __Ujar Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

SOLO- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan kontribusi peran KOKAM dalam Pemilu. Didepan puluhan ribu Kokam, presiden mengatakan tidak bisa pungkiri potensi risiko, akan tetap ada hingga potensi ketegangan tetap ada. 

"Masyarakat tidak boleh terbelah karena Pemilu dan menjaga kedamaian," ujarnya.

Lompatan bangsa ini menuju kemajuan juga tidak boleh terhalang hanya karena perebutan kekuasaan. Dalam demokrasi perbedaan pilihan itu wajar beda pilihan itu wajar, menang dan kalah itu juga wajar. Adu argumentasi itu juga wajar, yang penting dan paling utama persatuan kesatuan  

"Harus tetap kita jaga bersama-sama," tegasnya dalam pidatonya acara tersebut.

Lebih lanjut, tidak bosan bosannya ia menyampaikan, bahwa tantangan ke depan sangatlah tidak mudah. Tapi tantangan tersebut bisa dijadikan peluang bagi bangsa ini untuk melompat maju. Asalkan ada konsistensi dan keberlanjutan dari apa yang sudah berjalan.

"Dari apa yang sudah semua lakukan," terangnya.

Untuk hal itu pada Jokowi juga mengatakan juga jangan sampai saat ganti pemimpin justru ganti visi dan ganti orientasi. Ia menyebut berawal dari SD SMP SMA Universitas balik lagi mulai dari SD Kapan, S1 S2 S3 dan seterusnya.

"Bangsa ini butuh pemimpin yang konsisten," ujarnya.

Sekali lagi ia mengulang perkataannya kalau bangsa ini butuh pemimpin yang konsisten. Yang berani mengambil keputusan berani mengambil risiko. Dan berani berhadapan dengan siapapun dan dengan negara manapun untuk kepentingan negara.

"Bangsa ini butuh pemimpin yang mempersatukan yang melayani rakyat," tambahnya.

Kemudian yang mampu bekerja, mampu bekerja makro, mampu bekerja mikro dan mampu bekerja detail. Karena saat ini tidak mungkin hanya berpikiran makro saja tapi mikro. Jika tidak selesai harus di cek lagi oleh sebab itu , ia mengharapkan dukungan keluarga besar Muhammadiyah untuk menjaga pemilu yang damai. Berikut menjaga keberlanjutan pembangunan untuk Indonesia maju yang kita cita-citakan.

Hadir dalam acara tersebut Presiden Republik Indonesia, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, Kapolri Jendral Listyo Sigit, Menteri Kabinet Indonesia Maju. Terlihat juga Walikota Solo Gibran Rakabuming dan sejumlah tokoh nasional lainnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024