Relawan Bolone Mase Dirikan Posko Dekat Kediaman Presiden Usung Tagline GSD
Koordinator Nasional Bolone Mase, Kuat Hermawan Santoso.
"Posko Bolone Mase baru berdiri di Kota Solo," __Terang Ketua Koordinator Nasional Bolone Mase, Kuat Hermawan Santoso, kepada awak media.
SOLO- Deklarasi hingga blusukan dan mendirikan posko dilakukan relawan Bolone Mas Gibran, Selasa (26/09/2023) malam. Letaknya berada di Jalan Pakel, Sumber, Solo tidak jauh dari rumah kediaman Presiden Joko Widodo. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Koordinator Nasional Bolone Mase, Kuat Hermawan Santoso.
"Posko Bolone Mase baru berdiri di Kota Solo," terangnya kepada awak media.
Hanya saja ia belum tahu yang dilakukan sama oleh relawan di daerah lainya. Lebih lanjut, keberadaan Bolone Mase menyebar di sejumlah daerah baik. Disebutkannya yakni Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jawa Timur.
"Pasca kita deklarasi, banyak relawan dari luar kota dan provinsi di luar Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY minta dilaksanakan deklarasi," terangnya.
Hanya saja dengan nama kearifan lokal, baik atas nama budaya, bahasa, dan sebagainya. Dicontohkan seperti Jawa Barat memakai nama Balad Gibran. Lain halnya Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggunakan nama Semeton Gibran.
"Nama mirip Bolone Mase tapi ala lokalitas mereka sendiri," terangnya.
Posko dengan tagline Gibran Sak Dadine (GSD) tersebut sebagai tempat perjuangan. Pastinya, perjuangan bagi para Relawan Bolone Mase supaya diinginkan terwujud. Termasuk sebagai tindaklanjut dari gerakan sebelumnya yakni saat Pilkada 2020.
"GSD Bolone Mase dengan tulus ikhlas memperjuangkan agar Mas Gibran menjadi Walikota Solo," tandasnya.
Lantas tagline ini menunjukan dalam mendorong Gibran Rakabuming Raka sebagai pemimpin nasional di 2024. Ditegaskannya menjadi calon wakil presiden 2024 tapi masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi.
"Apakah akan mengabulkan permohonan para pemohon agar usia capres dan cawapres bisa berusia 35 tahun," ujarnya.
Terkait seberapa besar gerakannya di luar jawa, Kuat mengatakan relawan ini terus bergerak di semua provinsi. Belum lagi banyaknya undangan dari mulai Aceh, Sumut, NTB, dan NTT.
"Itu belum yang di Jawa, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat. Bahkan, DKI dan Banten," ungkapnya. (*)
Komentar
Posting Komentar