Grebeg Maulud Keraton Surakarta Menjadi Puncak Perayaan Maulid Nabi Muhammad

Sinuhun Hangabei Raja Karaton Surakarta membuka acara Pasar Malam Sekaten.

Tema : Budaya | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Gunungan atau pareden ini dikeluarkan setelah gamelan masuk ke karaton," __Tandas Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Solo Kanjeng Pangeran (KP) Dani Nur Adiningrat.

SOLO- Tradisi jawa digelar tahunan Grebeg Maulud oleh Karaton Surakarta, Kamis (28/09/2023). Sedangan ini sebagai puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad 1444 H. Tradisi ini disampaikan Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Solo Kanjeng Pangeran (KP) Dani Nur Adiningrat. 

"Gunungan atau pareden ini dikeluarkan setelah gamelan masuk ke karaton," tandasnya.

Sebelumnya, gamelan ditabuh setiap hari terakhir sampai puncaknya tadi pagi. Selanjutnya gamelan masuk kembali ke keraton dan keluarlah gunungan atau pareden. Sedangkan tabuhan atau membunyikan gamelan salah satu proses inti. 

"Upacara inti dimulai sejak seminggu lalu," lanjutnya saat dikonfirmasi awak media usai prosesi.

Sedangkan upacara inti dimulai sejak seminggu lalu. Kegiatannya terdiri Jamasan, Miyos Gongso, Natap Gongso dan Tetabuhan Gamelan Sekaten. Lantas peringatan kelahiran Nabi Muhammad atau dikenal nama Sekatenan oleh masyarakat Jawa.

"Pelaksanaannya dimulai sejak 8 September hingga 14 Oktober 2023," terangnya.

Sekatenan ini dimulai dengan digelarnya Pasar Malam Sekaten. Dia kembali mengatakan sebanyak 2 pasang gunungan dikirab dari kawasan dalam Keraton Kasunanan. Sesampai halaman Masjid Agung Solo dengan iringan Gamelan Jawa yang ditenteng. Para abdi dalem juga membawa peti yang berisi makanan.

"Pareden ini maknanya adalah tanda syukur atas Rahmat Hidayah Karunia Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan dalam bentuk makanan yang berlimpah," beber dia.

Ubo rampe itu didoakan oleh para ahli agama Islam dari Keraton Kasunanan Solo. Namun sebelum dibagikan telah menjadi rebutan oleh masyarakat. Salah satu warga Ja'far (67) asal Sragen yang ikut berebut mendapatkan tali dan bendera. Benda itu akan diletakkan di sawah dan rumahnya karena dipercayainya mampu menolak hama. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024