Akses Lalu Lintas Lancar Timur Kota Solo, Melintasi Jembatan Tahan Gempa

Suasana kendaraan di Jembatan Jurug Kota Solo.

Tema : Infrastruktur  | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"LRB itu perletakan untuk jembatan khusus atau jembatan bentang panjang. Dan kita menggunakan teknologi itu," __Kata General Manajer Konstruksi PT Baja Titian Utama, Handrianus Bambang Nurhadi.

SOLO- Akses lalulintas batas Kota Solo sebelah timur kembali lancar setelah Jembatan Jurug B telah dibuka. Konstruksi baru jembatan sepanjang 160 meter menggunakan teknologi tahan gempa, Lead Rubber Bearing (LRB). Hal ini dikatakan General Manajer Konstruksi PT Baja Titian Utama, Handrianus Bambang Nurhadi.

"LRB itu perletakan untuk jembatan khusus atau jembatan bentang panjang. Dan kita menggunakan teknologi itu," katanya.

Sedangkan kontruksi ini usianya bisa mencapai seabad. Selain itu baru pertama digunakan di Kota Solo. Teknologi itu digunakan pertama kali juga di jembatan khusus seperti Jakarta-Cikampek Elevated.

"Kerangka terdiri dari gelagar baja," ujarnya kepada awak media.

Selain itu, tahan gempa teoritis atau besaran gempa. LRB biasanya digunakan pada jembatan dengan bentang panjang. Hal ini membuat kekuatan Jembatan Jurug B yang menghubungkan Sungai Bengawan Solo. 

"Dia tahan gempa teoritis atau besaran gempa selama 1000 tahun," paparnya saat dijumpai di lokasi pembukaan beberapa waktu lalu.

Jembatan ini dapat mempermudah akses antar Kota Solo dan sekitarnya. Mengingat jalur ini menjadi salah satu jalur utama perekonomian. Bahkan tak lagi menjulang tinggi, melainkan hanya di sisi bawah jembatan. 

"Jangan heran jika anda berada di atas jembatan goyangannya tinggi, itu boleh, diijinkan. Karena dia punya frekuensi yg sangat besar, mampu bergerak horizontal, lateral maupun ada pusaran," terangnya. (*)