NPC Indonesia Desak Polisi Usut Kematian David Jacob di Pinggir Rel, Wasekjen Yakin Bukan Bunuh Diri
Acara halal bi halal NPC Indonesia dan doa bersama untuk David Jacobs.
"Tidak mungkin (bunuh diri). Saya mengenal betul sosok David Jacobs seperti apa," __Jelas Wasekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto.
SOLO- Desakan usut tuntas disampaikan National Paralympic Comitte Indonesia kepada kepolisian. Karena kematian atlet tenis meja disabilitas David Jacobs ini diyakini bukan bunuh diri dipinggir rel di Jakarta. Hal ini dikatakan Wasekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto.
"Tidak mungkin (bunuh diri). Saya mengenal betul sosok David Jacobs seperti apa," jelasnya.
Ia mengenal betul atlet kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan itu. Secara nalar ia peringkat tinggi tenis meja di International. Apalagi setiap kali pertandingan pasti juara membawa harus nama bangsa. Untuk itu, pihaknya juga mempertanyakan temuan CCTV di sekitar lokasi kejadian mati alias tidak berfungsi.
"Kami meminta semua saksi yang saat kejadian berada di sekitar lokasi," tegas Rima Ferdianto.
Kondisi itu dinilai Rima perlu diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Seperti diketahui, David Jacbos ditemukan tak sadarkan diri di pinggir rel antara Stasiun Gambir dan Stasiun Juanda, Kamis (27/4/2023) malam. Kemudian oleh dinyatakan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.
"Korban terlihat memasuki Stasiun Gambir pukul 20.12 (Kamis malam), kemudian berada di Stasiun Gambir sampai pukul 20.28. Dari pukul 20.12 sampai 20.28 WIB," terangnya.
Korban terpantau beraktivitas ada di Gambir mulai dari check in sampai dengan ada di peron. Dilihat dari lini masa, lanjut Komarudin, alat komunikasi yang ada pada David menunjukkan pukul 20.20 WIB. Kondisinya sudah berada pada posisi saat ditemukan.
"Hanya jarak dua menit dari Gambir ke TKP, itu jaraknya 700 meter. Kalau jalan kaki enggak mungkin," ujarnya. (*)
Komentar
Posting Komentar