Warga Ungkap Korban Mutilasi dan Bertemu Antri Beras Raskin di Kampung

Tatto diduga menjadi ciri-ciri korban mutilasi.

Tema : Hukum | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Sudah lama tidak tinggal disini, ada tiga tahunan ini," __Jelas Sri Marni (57) warga setempat.

SOLO- Warga ungkap korban mutilasi bernama Rohmadi (51) asal Keprabon Wetan, Kota Solo. Hampir tiga tahun ini pindah sebelum musim pandemi COVID 19. Hal ini diungkapkan Sri Marni (57) warga setempat.

"Sudah lama tidak tinggal disini, ada tiga tahunan ini," jelasnya.

Belakangan korban bertemu dengannya, Kamis (18/05/2023) sore. Ia mengungkapkan bahwa Rohmadi menemuinya untuk meminta Kartu Keluarga (KK). Selama pindah, korban menitipkan KK kepadanya sehingga dipastikan statusnya masih di kampungnya.

"Nyuwun KK untuk ambil beras di kelurahan. Kan KKnya dititipkan ke saya. Setelah itu sudah tidak tahu lagi," katanya. 

Hanya saja setelah mengambil tidak tahu perginya. Korban ini sejak kecil tinggal di kampung Keprabon Wetan. Rumah sebelumnya hanya menempati setelah itu bersama saudaranya pindah.

"Orangnya pendiam. Untuk tatto tidak tahu saya," ungkap warga ini.

Identitas potongan tubuh manusia yang ditemukan di Solo dan Sukoharjo diungkapkan Rosyid (52). Salah satu tetangga korban membenarkan atas tatto . Korban ini memiliki tato naga warna hijau di bagian punggung hingga tangan kanannya.

"Betul. Sepeti ular atau naga terus panjang. Begitu terkena mutilasi jadi terbelah dua bagian. Iya warna hijau," ungkapnya.

Terakhir bertemu hari Kamis saat mengambil bantuan beras. Setelah itu tidak lagi ketemu dengan korban. Kepolisian mengindentifikasi korban kelahiran Surakarta 22-09-1971. Alamat tertulis Keprabon RT 02/RW 4 Banjarsari, Solo. Hal ini dibenarkan Lurah Keprabon Rina Andriani. Hanya saja ia belum memastikan kalau itu warganya karena polisi datang mengkroscek juga.

"Belum pasti masih dalam penyelidikan. Kemarin baru kroscek," tutupnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024