Pakan Rusa Sriwedari Dipastikan Tercukupi dan Mewaspadai Pejantan Galak Musim Kawin Bulan Maret

Ketua Komisi IV DPRD Solo, Jajang Sumaryono Aji memberi makan rusa di Taman Sriwedari, Jumat (24/02/2023) dalam inspeksi mendadak.

Tema : Wisata | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Kebutuhan untuk makan rusa, angsa 10 ekor dan burung merak 8 ekor," __Ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Aryo Widyandoko, Jumat (24/02/2023).

SOLO- Kondisi hewan rusa dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Aryo Widyandoko relarif sehat. Untuk pakan satwa ini menggunakan anggaran sebesar Rp 100 Juta.

"Kebutuhan untuk makan rusa, angsa 10 ekor dan burung merak 8 ekor," ujarnya, Jumat (24/02/2023).

Sedangkan jumlah rusa sebanyak 27 ekor dengan pemberian makan sehari tiga kali. Namun anggapan makan sampah, ia membantahnya. Karena rusa ini bisa memilih yang bisa dimakan sehingga tidak benar makan plastik.

“Untuk sampah, hewan ini bisa memilih. Plastik pembungkus sisa makanan tidak dimakan," jelasnya.

Dalam inspeksi mendadak Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo menerima arahan. Untuk sampah akan sering dibersihkan secara intensif. Pada kesempatan itu kebutuhan makan disampaikan Kepala UPT Kawasan Wisata Dinas Pariwisata Kota Solo, Sumeh. 

"Sehari makan tiga kali sehari cukup banyak. Hal ini supaya rusa tidak kurus," jelasnya.

Rombongan anggota DPRD Kota Solo dari Komisi IV memberikan pakan rusa.

Dalam inspeksi komisi IV ia memastikan tidak ada yang kurus dan tidak memakan plastik. Watak hewan liar menurutnya memang mengais tempat-tempat mencari makan. Kebetulan disitu ada sisa-sisa makanan dari pengunjung.

"Tidak dimakan pembungkus plastiknya, hanya isi didalamnya," ujarnya.

Beberapa dikabarkan kaki pincang, ia membantahkanya. Termasuk ada yang hamil tapi rusa kecil. Kalaupun hamil pasti terlihat ditempat tersembunyi dan hangat persiapan melahirkan.

"Biasanya melahirkan setelah musim kawin Maret April dan September Oktober," jelasnya.

Disitulan pejantan yang bertanduk panjang itu galak sehingga pengunjung untuk mewaspadai. Karena akan menanduk bila pengunjung menggoda maupun melakukan tindakan yang mengancamnya. "Kita sosialisasikan itu," jelasnya saat dikonfirmasi. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Wapres Terpilih Gibran Pilih India Untuk Belajar Makan Siang Gratis Efektif