Sinergitas Keraton Nusantara, Penguasa Mangkunegaran Lama Absen Kembali Hadir Jumengan Raja Karaton


Raja Keraton Surakarta S.I.S.K.S Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi saat dibawa menuju Kereta Garuda Kencana sebelum kirab agung. 

Tema : Budaya | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Ini awal semua para keraton mencari bentuk," __Jelas Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Dipo Kusuma, usai acara tersebut.

SOLO- Perwakilan raja dan sultan kerajaan di Nusantara hadir acara adat perayaan ke 19 naik tahta Raja Keraton Surakarta. Dalam hal ini S.I.S.K.S Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi. Hal ini dikatakan Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Dipo Kusuma.

"Ini awal semua para keraton mencari bentuk," jelasnya usai acara tersebut.

Diceritakan, awalnya catur saputro, terdiri dari Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta. Berikut juga Mangkunegoro dan Paku Alam yang semua bersinergitas budaya. Banyak kerajaan menghendaki bisa melakukan hal serupa maka kerajaan ada wadah Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN).

"Keraton - keraton ini menghimpun kembali supaya jangan sampai kehilangan jati diri bangsa," ujarnya.

Bahkan hadir juga Penguasa Kadipaten Mangkunegaran (Mangkunegoro) di Sasana Sewaka Keraton Kasunanan, Solo, Kamis (16/02/2023) Siang. Dalam hal ini Kanjeng Gusti Adipati Anom (KGPAA) Mangkunegoro (MN) X Bhre Cakrahutomo. Ini menandai kembali keterlibatan Pura Mangkunegaran dalam acara Tingalan Dalem Jumenengan setelah puluhan tahun absen.

"Terakhir waktu MN IX sekitar 1990-an. Suro juga, sore itu Sinuhun tindak Mangkunegaran, tengah malam MN IX rawuh juga," ujarnya.

Kedatangan adipati yang baru ini, bagian dari sinergitas antar kerajaan yang tergabung dalam Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN). Senergitas kerajaan dikatakan Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) GKR Wandansari atau Gusti Moeng sejak lama. Hanya saja acara ini dihadiri sebagai kerajaan karena Keraton Kasunanan Surakarta dinilai ada yang menyalahi adat. 

"Yang tahu adat dan hukum mereka tidak datang. Datang baru hari ini meski baru 15 kerajaan," beber dia. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024