Prarekontruksi Kasus Dugaan Pembunuhan Siswi Dilakulan 36 Adegan dan Ditemukan Bukti Baru

Prarekonstruksi dugaan pembunuhan siswi SMP oleh Polres Sukoharjo.

Tema : Hukum | Penulis : Agung Huma | Foto : Dokumen Istimewa | Pengunggah : Elisa Siti

"Prarekonstruksi kasus pembunuhan EJR (14)," __Jelas Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resort Kabupaten Sukoharjo, Ajun Komisaris Polisi Teguh Prasetyo.

SUKOHARJO- Kasus pembunuhan siswi Sekolah Menengah Pertama dilakulan prarekonstruksi, Rabu (08/02/2023). Kemudian ada 36 adegan dilakulan tersangka untuk menghabisi nyawa korban. Hal ini disampaikan Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resort Kabupaten Sukoharjo, Ajun Komisaris Polisi Teguh Prasetyo.

"Prarekonstruksi kasus pembunuhan EJR (14)," jelasnya usai prarekontruksi, Rabu (08/02/2023).

Korbannya ini asal Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Kasus ini terjadi lahan kosong di Desa Pandeyan, Grogol pukul 18.30 an WIB. Untuk hal ini dalam prarekonstruksi itu dihadirkan tersangka Nanang Tri Hartanto (21).

"Kita mulai dari tersangka dan korban datang, memarkirkan motor, melakukan beberapa adegan menggunakan pisau dan obeng. Itu sesuai yang ditemukan penyidik saat pemeriksaan," katanya.

Lantas bukti baru ditemukan yakni patahan pisau. Waktu itu dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) baru menemukan gagang pisaunya. Keterangan warga sekitar menemukan patahan pisau, yang tertutup dengan batu, pagi.

"Jadi prarekonstruksi kita fokuskan di TKP ini, karena perbuatannya disini. Kalau TKP awal hanya rangkaian cerita pertemuan tersangka dan korban," terangnya.

Kemungkinan saat rekonstruksi bersama Jaksa Penuntut Umum (JPU), ia katakan apabila dibutuhkan, akan dilakukan dari awal TKP. Selanjutnya adegan ini diawali mereka datang dengan berboncengan menggunakan motor Yamaha Mio Nopol A-2295-VW.

"Dari prarekonstruksi ini tidak ada cek-cok, hanya diajak merokok bersama. Mungkin korban sudah merasa tidak enak," terangnya.

Dari ungkapan pacarnya korban saat diperiksa sempat menerima whatsapp. Intinya korban ketakutan karena ada di tengah sawah gelap. Kemudian mengirim lokasi atau share location. Setelah mengirim pesan itu, mulut korban dibekap tersangka dan ditikam menggunakan pisau.

"Pada dada tengah sebanyak 3 kali. Pisau tersebut kemudian patah," terangnya. 

Korbannya jatuh tersungkur dan tersangka dengan sekuat tenaga memukul wajah korban. Sebanyak empat kali mengenai pipi kiri, dagu kiri, leher tengah, dan telinga kanan. Usaha berdiri untuk lari ke arah timur membuat tersangka mengejarnya. Cakaran menjadi perlawanan korban membuat tersangka emosi.

"Kemudian membanting korban, dan mencekik korban. Melihat korban sudah tak berdaya, tersangka mengambil obeng dari motor dan menusukan sebanyak lima kali pada bagian leher, dan satu kali pada bagian pipi," terangnya.

Korban sempat diseret kesemak-semak dan barang yang dimilikinya diambil tersangka. Barang itu berupa handphone dan uang tunai Rp600 ribu. Setelah itu tersangka meninggalkan korban. Dari kronologi berawal dari pertemuan korban dan tersangka bermula dari pesan Michat. Keduanya sempat bertemu di sebuah hotel di Kartasura, dan korban dibawa ke kost-kostan pelaku untuk kencan. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024