Asusila Oknum Petinggi PDAM Solo, Pejabat Menilai Mencoreng Pemkot Solo

Tersangka petinggi PDAM Toya Wening saat di Mapolresta Solo, Selasa (12/07/2022).

Tema : Hukum | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Mereka diangkat sebagai jajaran direksi, harusnya sudah dewasa, karena sudah memenuhi kriteria," __Kata Ketua Komisi II DPRD Solo, Honda Hendarto, Selasa (12/07/2022).

SOLO- Dugaan asusila dilakukan petinggi PDAM Toya Wening (PDAM) menarik perhatian pejabat. Seperti Ketua Komisi II DPRD Solo, Honda Hendarto menyayangkan kasus tersebut. Hal ini mencoreng nama baik Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

"Mereka diangkat sebagai jajaran direksi, harusnya sudah dewasa, karena sudah memenuhi kriteria," katanya, Selasa (12/07/2022).

Baik buruk semestinya pejabat ini bisa menilainya. Termasuk resiko dalam membawa nama baik Pemerintah Kota Solo maupun institusi. Terkait saksi pegawai, dia menyerahkan semuanya kepada Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

"PDAM itu kan perusahaannya Pemkot, dalam hal ini pemegang sahamnya Walkot. Itu kebijakan Walkot untuk memberikan sanksi," ujarnya.

Seperti sebelumnya, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka menindak tegas. Ia sudah mencopot oknum petinggi Perumda Toya Wening (PDAM) Solo itu. Semua perkara ini telah diserahkan ke Polresta Solo. 

"Kita hormati proses hukum yang berjalan. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi," terangnya.

Secara terpisah, Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri mengatakan jeratan pasal tersangka. Ia menyebutkan dijerat pasal 82 Undang Undang Nomer 17 Tahun 2016 tentang perlindungan anak. Sekaligus pasal 76 e dengan undang undang sama. Dalam hal ini kekerasan, tipu muslihat dan bertindak asusila.

"Barang bukti berupa mobil, dua pohon bidara, baju korban, sepatu, chat WhatsApp, dan beberapa item lainnya," tandasnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024