1300 Volunteer Terpilih Menerima Tiga Hari Pelatihan Untuk APG

Pelatihan volunteer di Hotel Solo Paragon Solo.

Tema : Olahraga | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Volunteer ini melakukan pelatihan untuk kesiapan menerima atlet disabilitas yang akan bertanding di ASEAN Para Games ini," __Jelas Ketua Bidang Games Administrasi Pertandingan INASPOC, Bayu Rahadian ,  Kamis (20/07/2022).

SOLO- Sebanyak 1.300 volunteer siap diterjunkan dalam Asean Para Games XI 2022 di Kota Solo. Mereka ini nantinya untuk mendampingi dan melayani kontingen. Hal ini disampaikan Ketua Bidang Games Administrasi Pertandingan INASPOC , Bayu Rahadian.

"Volunteer ini melakukan pelatihan untuk kesiapan menerima atlet disabilitas yang akan bertanding di ASEAN Para Games ini," jelasnya, Kamis (20/07/2022).

Jumlah terpilih ini setelah menjalani tes bersama peserta 6.500 orang. Setelah itu selama tiga menjalani pelatihan di Hotel Solo Paragon. Materi human skill, informasi, pemahaman disabilitas dan sebagiannya 

"Pada hari pertama mereka mendapatkan pelatihan umum. Hari kedua dan ketiga sudah spesifikasi divisi mereka masing-masing " ujarnya.

Narasumber.

Selanjutnya, pelatihan ini diawali hari ini. Dengan begitu, ini menjadi awal bagaimana mempersiapkan volunteer kedepan. Karena keberadaan volunteer ini sangat penting karena mereka menjadi face of the games.

"Jadi muka dari games sendiri," jelasnya lagi," terangnya disela sela pembukaan. 

Dalam kesempatan itu Ketua Departemen Hubungan Luar Negeri NPC Indonesia, Sukanti Rahardjo Bintoro mengatakan hal sama. Ditambahkan, 3 kali event Asian Para Games yang dinilai baik yakni di Jakarta tahun 2018. Event selain ibu kota yakni Guangzhou China, Seoul Korea Selatan.

"Bukan paling wah ya, salah satunya karena volunteer. Kalau soal jumlah, volunteer di China dan Korea juga banyak tetapi yang membedakan adalah keramahan dan sikap siap membantu dari volunteer Indonesia," jelas Sukanti.

Jika ada volunteer yang belum selesai pekerjaannya, volunteer lain langsung membantu. Hal tersebut menurut Sukanti menjadi karakter volunteer Indonesia. Sedangkan keberhasilan ini juga karena training.

"Saya melihat ada di Asian Para Games bahkan Olimpiade ada volunteer yang tidak siap, misalnya ada volunteer yang tidak tahu dimana pelaksanaan upacara bendera welome ceremony," paparnya.

Peserta volunteer menerima pelatihan.

Sukanti juga menyebut volunteer juga dibekali pariwisata di Kota Solo. Karena salah satu yang ingin diangkat dalam event internasional olahraga disabilitas tersebut adalah pariwisata di Kota Solo.

"Ini sesuai dengan yang dipesankan Mas Wali Kota Solo," ujarnya.

Sementara itu salah satu volunteer, Septiana Fitri Maria (33) mengaku ini keikutsertaannya yang kedua kalinya sebagai volunteer. Tahun 2018 lalu dirinya menjadi volunteer di event Asian Games di Jakarta.

"Menjadi volunteer menjadi keinginan saya untuk membantu pemerintah. Beda dengan dulu karena event kali ini untuk atlet disabilitas," ujar Septiana yang berprofesi debagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian PAN RB tersebut. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024