Pinsar PPN Meminta Pemerintah Suplai Jagung Merata Bagi Peternak Menengah

" Pemerintah diharapkan bisa adil dan bijak dengan memberikan perlakuan yang sama kepada semua peternak, " - Ketua PPN, Yudianto Yosgiarso.

SOLO
- Pemerataan suplai jagung tidak hanya peternak kecil tapi menengah. Ini yang diminta oleh Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Petelur Nasional (PPN). Hal ini dikatakan oleh Ketua PPN, Yudianto Yosgiarso kepada awak media.

" Pemerintah diharapkan bisa adil dan bijak dengan memberikan perlakuan yang sama kepada semua peternak, " katanya.

Pengaruh pakan ini menjadi pemicu kenaikan harga telur. Apalagi kenaikkan harga telur tidak secara mendadak tanpa sebab. Hal ini ditentukan oleh kondisi supply (persediaan) dan demand (permintaan). " Serta kondisi industri di bagian hulunya, " tambahnya.

Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Petelur Nasional (PPN).

Ia mencontohkan seperti berapa jumlah impor indukannya, berapa harga DOC FS-nya. Termasuk berapa harga pakan ayam termasuk harga jagung - bekatul. Dan juga berapa harga obat-obatan dan vaksin. 

" Yang semuanya itu menjadi penentu batas bawah harga telur, " ujarnya.

Menurutnya, ini harus diperjuangkan bersama dengan harapan pemerintah adil. Termasuk juga bisa 
bijak dengan memberikan perlakuan yang sama kepada semua peternak. Dilihatnya, pemerintah cenderung lebih membela peternak kecil yang populasinya 11 ribu ternak.

“ Jangan sampai terjadi lagi, peternak yang kecil bisa mengambil jagung dulu, yang menengah ambil belakangan, " harapnya.

Padahal keduanya ini membutuhkan pasokan jagung. Belum lagi, harga bahan baku pakan ini sulit didapat dan harganya tinggi. 
Selanjutnya membuat biaya produksi otomatis menjadi tinggi. 

" Karena itu sangat penting agar impor jagung bisa dapat masuk tepat waktu dengan harga yang wajar, maka HPP juga akan turun,” ucapnya. 

Di sisi lain harga jual telur terus tertekan turun maka memaksa peternak mengambil langkah. Dalam hal ini afkir ayam tua lebih cepat. Padahal kalau ayam dikurangi ketika demand meningkat maka harga telur bisa melambung tinggi.

" Kondisi memasuki bulan November, sampai puncaknya di bulan Desember akan terjadi lonjakan permintaan telur, " 

Sehingga harga harus bisa dijaga mulai sekarang. Karena itu pihaknya berharap agar masalah kesulitan jagung bisa teratasi. Upayanya kedatangan jagung import tepat waktu dan harga yang wajar.

“masyarakat dapat menerima dengan baik edukasi tentang usaha peternakan unggas dengan baik, " terangnya.



Jika terjadi kenaikkan harga telur maka tidak serta merta menuduh peternak. Yang selalu dikaitkan menaikan harga. Padahal berupaya melaksanakan dan berusaha mempertahankan usahanya.

“Semoga momentum Nataru tahun 2023-2024, memberi dukungan kepada peternak agar peternak dapat terus mempertahankan usahanya, " jelasnya. (Agung Huma)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Wapres Terpilih Gibran Pilih India Untuk Belajar Makan Siang Gratis Efektif