Bocah SD Meninggal Dunia Dibanting Kakak Keponakan, Jengkel Karena Dianggap Nakal dan Mencuri Uang

Korban dibawa oleh ambulance untuk dilakukan autopsi Polres Sukoharjo dari rumah duka. Sekaligus menyita barang buktu Lantas kakak keponakan diamankakan di Polsek Kartasura, Selasa (12/04/2022) malam.

Tema : Hukum | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Saat ini dilakukan penyelidikan oleh pihak Polres Sukoharjo. Awalnya informasi meninggal dunia seperti warga biasanya," __Tandas Kepala Dusun Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, Arip Qomarudin.

SUKOHARJO- Seorang anak berinsial UF (7) ditemukan meninggal dunia, Selasa (07/04/2022). Beberapa warga menduga akibat pukulan karena ditemukan kondisi lebam dan luka. Hal ini disampaikan Kepala Dusun Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, Arip Qomarudin.

"Saat ini dilakukan penyelidikan oleh pihak Polres Sukoharjo. Awalnya informasi meninggal dunia seperti warga biasanya," tandasnya.

Namun pihaknya mengecek laporan ternyata anak tersebut dibawa ke rumah sakit. Dari keterangan pihak rumah sakit ditemukan tanda mencurigakan ditubuhnya. Kondisinya saat dirumah sakit kawasan Kartasura meninggal dunia.

"Ada luka dibeberapa tempat di tubuhnya seperti juga ditangan," tandasnya.

Dari sinilah polisi datang ke lokasi rumah tinggal korban di Dukuh Blateran, Ngabeyan Rt 1 RW 02 Kartasura Sukoharja. Sekaligus melakukan penyelidikan. Dalam hal ini Kapolsek Kartasura AKP Mulyanta mengatakan luka ini tidak wajar. Kemudian olah TKP disita rotan kebuk (geblek) kasur atau alat pembersih kasur dan tali rafia diduga mengikat korban.

"Kita amankan kakak ponakan, kakak angkat. Disitu terungkap diduga menganiaya," jelasnya.

Selanjutnya dari luka tersebut, kakaknya ini berinisial J (18) yang masih pelajar SLTA diduga dibanting. Hal ini setelah mengalami luka trauma dikepala sehingga sempat lemas. Bahkan dilarikan ke rumah sakit hingga diketahui meninggal dunia.

"Satu pelaku ini dijerat pasal 351 KUHP tentang penganiayan membuat meninggal dunia," jelasnya.

Lantas pelaku melakukan tindakan ini tidak hanya sekali karena korban dianggap nakal. Tidak hanya itu dituduh mencuri uang sehingga jengkel. Namun saking jengkelnya membuat tindakan pelaku diulang dan berujung dibanting. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024