Menjaga Tradisi Long Bumbung di Gondosuli

Long bumbung dalam festival di Lapangan Gondosuli, Karanganyar.

Tema : Ramadhan | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Salah satu tradisi warga dalam menyongsong bulan suci Ramadan," __Kata tokoh agama setempat, Suroto.

KARANGANYAR- Tradisi long bumbung lekat dengan bulan suci Ramadhan. Seperti halnya yang dilakukan warga Kampung Gondusuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar. 

"Salah satu tradisi warga dalam menyongsong bulan suci Ramadan," kata tokoh agama setempat, Suroto.

Menurutnya, selama ini sebagian warga kampung kerab membunyikan long bumbung. Ia menerangkan long bumbung itu semacam replika meriam terbuat dari pangkal bambu. Bambu yang diambil berdiameter besar diujungnya diberi lubang untuk menyulut tetesan minyak.

"Suara layaknya meriam jaman belanda. Ini salah satu tradisi warga yang sudah lama hilang," tandasnya.

Untuk mengingat kembali tradisi ini digelar dalam festival Long Bumbung yang digelar, Sabtu (01/04/2022). Puluhan alat bunyi bunyian dipasang di Lapangan Gondosuli, Tawangmangu. Kemudian ratusan santri satu persatu menyembunyikan long bumbung tersebut secara bergantian.

"Awalnya tadi memang akan kita gelar di salah satu masjid , tapi karena ada larangan dari jajaran polres setempat, kemudian warga melakukan kegiatan itu di lapangan," tandasnya kembali.

Cukup ramai penonton dan peserta ketika suara long lebih keras saat dibunyikan. Sambutan meraih bila suara terdengar keras hingga memantul sampai jauh dari lapangan. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024