Kebijakan Pembelian Minyak Goreng Dengan Peduli Lindungi Dinilai Susah Diterapkan

Anggota Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Henry Indraguna saat bersama jajaran pengurus saat di Kota Solo beberapa waktu lalu.

Tema : Politik | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Kalau di perkotaan, mungkin ga ada masalah ya. Namun, kalau di dapil V ini khususnya. Masih banyak masyarakat yang belum menggunakannya. Jadi, susah untuk diterapkan," __Terang Anggota Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Henry Indraguna.

SOLO- Pembelian minyak goreng menggunakan aplikasi peduli lindungi dinilai susah diterapkan. Hal in dikatakan Anggota Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Henry Indraguna. Dalam hal ini menjadi kebijakan pemerintah. 

"Kalau di perkotaan, mungkin ga ada masalah ya. Namun, kalau di dapil V ini khususnya. Masih banyak masyarakat yang belum menggunakannya. Jadi, susah untuk diterapkan," terangnya. 

Namun lebih efisien, menurutnya justru dengan menggunakan Nomor Induk Penduduk (NIK). Penerapan pembelian minyak goreng dengan NIK lebih terjangkau masyarakat. Pasalnya, masing-masing warga baik di kota maupun desa saat ini memiliki nomor NIK yang terintegrasi dalam KTP. 

"Mungkin, antisipasinya NIK itu ya. Berarti kan cukup bawa KTP. Gak ribet," kata, Rabu (29/6/2022)

Untuk membantu kebutuhan masyarakat kondisi saat ini, ia membagikan minyak goreng sebanyak 130 liter. Termasuk, beras mencapai 50an sak, dimana satu sak beras yang dibagikan seberat 2,5 kilogram. Ia berikan ke warga yang ditinggal di Kota Solo. 

"Kalau bisa seperti ini (gratis) sangat membantu mengurangi beban masyarakat," katanya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024