Polres Sukoharjo Melepas Atribut dan Papan Nama Khilafatul Muslimin di Polokarto
Pelepasan papan nama Khilafatul Muslimin di Polokarto Sukoharjo, Kamis (09/06/2022).
Tema : Kamanan | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti
"Papan nama dan spanduk bertuliskan Khilafatul Muslimin, kita turunkan," __Jelas Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, saat dikonfirmasi.
SUKOHARJO- Pelepasan atribut organisasi Khilafatul Muslim kembali dilakukan kepolisian. Kali ini kantor Khilafatul Muslimin di Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Kamis (09/06/2022). Langkah ini dikatakan Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan.
"Papan nama dan spanduk bertuliskan Khilafatul Muslimin, kita turunkan," jelasnya saat dikonfirmasi.
Termasuk memanggil pengurus Khilafatul Muslimin untuk dilakukan klarifikasi. Dalam hal ini tentang sejauh mana kegiatan Khilafatul Muslimin. Tindakan dilakukan pihaknya karena keresahan dan penolakan dari warga masyarakat. Dan segenap komponen keagamaan yang ada di Kabupaten Sukoharjo.
Lokasi kantor Khilafatul Muslimin di Polokarto Sukoharjo, Kamis (09/06/2022).
Pelepasan spanduk dari kantor Khilafatul Muslimin di Polokarto Sukoharjo, Kamis (09/06/2022).
"Sudah menyampaikan keberatan dan penolakannya. Bahkan, akan melawan jika Khilafatul Muslimin tetap melakukan kegiatannya,” jelasnya.
Dengan begitu pihaknya merujuk pada Undang - Undang nomor 2 tahun 2002 Kepolisian Negara Republik Indonesia (RI). Ini diatur pada pasal 5 ayat 1 huruf B, dimana Polri wajib untuk bisa menyelesaikan perselisihan warga.
"Pada ayat yang sama pada huruf D, untuk mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa," tandasnya.
Mengamankan dokumen dari kantor Khilafatul Muslimin di Polokarto Sukoharjo.
Kemudian dalam kesempatan itu, pihaknya telah melepas papan nama. Kemudian melepas sepanduk di salah satu tempat pertemuan dan mengaji. Berikut diamankan dokumen dari kantor yang menempati Dukuh Gondang RT 01 RW 12, Polokarto, Sukoharjo. Atas tindakan kepolisian Suparno selaku ketua Khilafatul wilayah Polokarto menerimanya.
"Kalau dianggap mengubah ideologi, silahkan dibuktikan. Saya siap pro aktif menjelaskan," tandasnya. (*)
Komentar
Posting Komentar