Polresta Solo Lakukan Pengamanan Komunikasi Suporter, Panitia Waspadai Provider Mati Sebelum Laga Derby Jateng Berlangsung

Polisi melakukan penyisiran barang bawaan suporter yang mencurigakan maupun penjual minuman kemasan botol disekitar Stadion Manahan.

Tema : Keamanan | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti 

"Menyepakati komitmen menjaga keamanan dan ketertiban tetap kondusif," __Tandas Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.

SOLO— Langkah dan antisipasi dilakukan Polresta Solo ketika laga derby Jawa Tengah, Selasa (21/06/2022). Suporter dari kedua tim yakni Persis Solo dan PSIS Semarang telah dipertemukan. Hal ini dikatakan Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.

"Menyepakati komitmen menjaga keamanan dan ketertiban tetap kondusif," tandasnya.

Termasuk halnya diminta menyampaikan aturan barang-barang yang dilarang masuk. Karena empat laga yang sudah berlangsung masih ditemukan ada suporter membawa miras. Pihaknya telah melakukan tindak pidana ringan terhadap yang membawa miras. 

"Ini kami lakukan secara konsisten dan tegas. Ini agar potensi sekecil apapun yang menganggu bisa kami antisipasi,” kata dia.

Dia menambahkan kedua pihak sudah sepakat tidak ada konvoi. Ataupun arak-arakan dari daerah asal ke Stadion Manahan maupun arah sebaliknya. Termasuk halnya berkoordinasi dengan panitia pelaksana untuk menyediakan parkir terpisah.

"Saya ucapkan terima kasih ke perwakilan suporter. Semua suporter tidak menggunakan knalpot brong. Kami berharap Piala Presiden bisa berjalan dengan aman dan tertib,” kata dia.

Petugas panitia melakukan penggeledahan terhadap penonton yang akan masuk di Stadion Manahan. 

Untuk keamanan, tambahnya, ada 870 personel gabungan terdiri dari TNI, Polri, dan Sat Brimob Polda Jateng. Ini nanti juga pengamanan pada Jumat (24/6/2022) karena ada dua laga dalam sehari. Kesempatan terpisah, Ketua Panpel Piala Presiden 2022, Ginda Ferachtriawan telah berkoordinasi. Termasuk mengantisipasi seperti insiden GBLA di Bandung beberapa waktu lalu.

"Peristiwa itu menjadi perhatian serius bahwa Panpel Solo lebih waspada. Bandung juga ada peristiwa menyalakan flare, ini menjadikan kami harus berhati-hari,” kata dia.

Meskipun kondisi stadion ini berbeda dengan di Bandung serta kapasitasnya sekaligus jumlah petugas. Kewaspadaan juga terkait tiket karena suporter masuk kawasan stadion harus bertiket. Penjualannya dilakukan sistem online dan offline.

"Suporter cepat masuk ke stadion, kalau online ada proses scan. Kalau sudah tiba segera masuk. Tiket gelang sebaiknya langsung digelangkan. Body checking di pintu masuk tribun, saat ini scan tiket di ring satu,” kata dia.

Ia juga mengimbau pemilik tiket online dapat mengcapture tiket dan tidak membuka ke aplikasi. Hal ini untuk mempercepat proses masuk sekaligus mengantisipasi jaringan provider tidak bagus. Lalu, jangan sampai dikirim ke orang lain. Hal itu dapat mengurangi resolusi dan tiket hanya bisa discan sekali. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024