Kegiatan Muktamar Ke 48 Digelar Online dan Offline Dengan Kesiapan Hampir 100 persen
Sektretaris pengurus Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti (Tengah). Dari kiri sektretaris umum PP Aisiyah, Tri Hastuti dan dari kanan Rektor UMS Sofyan Anif.
"Secara daring dan luring itu memang baru kali pertama dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah," __Terang Sekretaris Umum Pengurus Pusat, Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Jum'at (04/11/2022).
SOLO- Pelaksanaan kegiatan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kota Solo bakal digelar secara blended. Artinya secara daring (online) dan juga luring (offline). Hal ini disampaikan Sekretaris Umum Pengurus Pusat, Muhammadiyah Abdul Mu’ti.
"Secara daring dan luring itu memang baru kali pertama dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah," terangnya, Jum'at (04/11/2022).
Rangkaian kegiatan itu akan dimulai besok, Sabtu, 5 November 2022. Agendanya sidang Pleno I yang diselenggarakan secara daring. Kemudian secara luring dijadwalkan pada Sabtu-Ahad, 19-20 November 2022.
"Pertimbangannya yang paling pokok adalah karena memang kita masih dalam suasana pandemi covid-19 yang saat ini memang baru melandai," terangnya.
Namun belum usai maka jangan abai tapi jangan pula lebay. Yang sampaikan ini saat digelar konferensi pers Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. Terkait persiapan penyelenggaraan Muktamar, ia memastikan saat ini secara teknis sudah mencapai 95 persen. Hal ini dengan memaksimalkan protokol kesehatan.
"Jika biasanya muktamar diselenggarakan selama empat hari, kali ini yang tatap muka itu hanya dua hari dan yang online hanya satu hari," terangnya.
Selanjutnya, agenda sidang pleno I adalah mendengarkan tanggapan dari peserta Muktamar. Hal ini atas materi Muktamar yang sudah disiapkan oleh PP Muhammadiyah. Materi ini terdiri atas laporan pimpinan pusat Muhammadiyah 2015-2022.
"Kemudahan program Muhammadiyah 2022 2027, risalah Islam berkemajuan, dan isu-isu strategis kehormatan kebangsaan dan kemanusiaan universal," tuturnya.
Sedangkan semua materi itu sudah dikirimkan kepada peserta Muktamar dalam dua bentuk. Pertama, materi yang dikirim via surat elektronik atau e-mail dalam bentuk PDF. Kedua, dikirim kepada pimpinan wilayah.
"Jadi dalam Muktamar online akan ada beberapa lokasi dengan jumlah 28 lokasi di 34 provinsi karena ada beberapa provinsi yang memang pesertanya dikonsentrasikan di lebih dari satu tempat," ucapnya.
Aisyiyah juga akan menyampaikan tanggapan. Dengan demikian keseluruhan ada 40 representasi dari pimpinan wilayah dan tingkat pusat. Mereka akan menyampaikan tanggapan atas materi Muktamar yang sudah dikirimkan.
"Untuk kepesertaan muktamar online sama dengan muktamar offline," katanya.
Ia menyebutkan anggota muktamar atau peserta pertama itu dikategorikan ke dalam tiga kelompok. Pertama adalah anggota muktamar, yaitu mereka yang memiliki hak bicara dan hak suara dalam muktamar. Kedua, peserta muktamar itu adalah mereka yang berkenan hadir dan mereka memiliki hak bicara tapi tidak memiliki hak suara. Ketiga adalah peninjau muktamar. (*)
Komentar
Posting Komentar