Proses Pemilihan Rektor UNS Digoyang Isu di Medsos, MWA : Tidak Benar dan Sensasi
Wakil ketua Majelis Wali Amanat (kiri) Hasan Fauzi dan Prof Sajidan (tengah) Rektor UNS terpilih beberapa waktu lalu usai pemilihan.
"MWA UNS tidak pernah menerima keberatan dari pihak-pihak yang berkepentingan. Semua tahapan diumumkan secara terbuka kepada publik,” __Ucap Wakil Ketua Majelis Wali Amanat (MWA), Profesor Hasan Fauzi, Selasa (22/11/2022).
SOLO- Proses pemilihan rektor Universitas 11 Maret Surakarta (UNS) sesuai prosedur. Hal ini dikatakan Wakil Ketua Majelis Wali Amanat (MWA), Profesor Hasan Fauzi. Ketegasannya ini menanggapi isu tak sedap proses pemilihan.
"MWA UNS tidak pernah menerima keberatan dari pihak-pihak yang berkepentingan. Semua tahapan diumumkan secara terbuka kepada publik,” ucapnya, Selasa (22/11/2022).
Setiap anggota MWA memiliki integritas dan sikap independent. Dalam hal ini memberikan suara dalam penetapan rektor terpilih. Dirinya membantah tudingan bahwa pihak Prof Sajidan berupaya mengumpulkan pemilik suara.
"Sehari sebelum pemilihan dengan mengarantina pemilik suara di sebuah hotel di solo, itu tidak benar," tegasnya.
Pihaknya juga menampik tudingan adanya upaya mempengaruhi integritas. Dan sikap independent tersebut melalui hukum atau paksaan negatif lainnya. Dia sudah mempelajari akun media sosial yang diduga menyebarkan informasi tidak benar mengenai pemilihan rektor tersebut.
“MWA UNS telah memeriksa, membaca dan memperoleh data tentang akun medsos itu," terangnya.
Dengan adanya hal tersebut, pihaknya mempertimbangkan langkah-langkah hukum. Ia menyebut informasi tersebut merupakan sensasi dengan tujuan tertentu. Pada azasnya merusak nama baik UNS, dan civitas akademika UNS.
"Berdasarkan rapat pleno, MWA UNS menetapkan Prof Sajidan adalah Rektor UNS masa bakti 2023-2028," terangnya.
Dia terpilih dan disahkan dalam berita acara rapat pleno. Pelantikan akan diselenggarakan 11 April 2023. Sebelumnya, terdapat tiga calon rektor yang telah lolos dalam tahap penjaringan dan penyaringan. Kemudian pemungutan suara menyebut Prof Sajidan mendapat 12 suara, Prof Hartono 11 suara, dan Prof I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani memperoleh 2 suara.
Perlu diketahui dalam Twitter muncul hastag #RektorUNSCurang, #TolakSajidan, #PemilihanCurang, #SajidanCurang, #SajidanMainBusuk, dan #SajidanTidakPantas. Bahkan menyebut pihak Sajidan berupaya mengumpulkan pemilik suara sehari sebelum pemilihan dengan mengarantina pemilik suara di sebuah hotel di solo. (*)
Komentar
Posting Komentar