Safari Kebangsaan Danrem Surakarta, Ponpes Budi Utomo : Cetak Santri Berwawasan Kebangsaan dan Mandiri
Wawasan kebangsaan dan motivasi disampaikan Danrem 074 Warastratama Kolonel Infanteri Anan Nurakhman, Kamis (03/11/2022).
"Ini semua (para santri Ponpes Budi Utomo) generasi penerus bangsa. Harus kita tanamkan terus kecintaan terhadap tanah air dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," __Terang Komandan Korem 074/ Warastratama, Kolonel Inf Anan Nurakhman.
SOLO- Sosialisi wawasan kebangsaan kepada santri pondok pesantren yang ada di Kota Solo dan kabupaten sekitarnya. Ini yang dilakukan Komandan Korem 074/ Warastratama, Kolonel Inf Anan Nurakhman. Seperti halnya di di hadapan ratusan santri Ponpes Budi Utomo, Banjarsari, Kota Solo, Kamis (03/11/2022) siang.
"Ini semua (para santri Ponpes Budi Utomo) generasi penerus bangsa. Harus kita tanamkan terus kecintaan terhadap tanah air dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," terangnya.
Selanjutnya ia ingin, generasi saat ini mengerti tentang Bangsa Indonesia. Begitu juga tidak mudah terhasut dengan paham yang menyimpang. Seperti halnya generasinya dulu selalu ditanamkan akan nilai-nilai kebangsaan. Pihaknya ingin menularkannya seperti pendahulu.
"Kalau dulu, kita semua pasti hafal Pancasila karena ditanamkan sejak kecil. Maka dari itu, jangan sampai semangat yang dimiliki pendahulu ini terkikis," katanya.
Suasana di pondok Budi Utomo saat santri keluar dari masjid.
Dalam kesempatan itu, Anan juga memberikan motivasi dengan kemandirian. Ia melihat para santri ini dari pagi hingga malam mendapat pendidikan mandiri. Dan ini seperti dirinya masuk menjadi TNI. Sementara itu, Ketua DPD LDII Solo, Muhammad Zain mengatakan, Ponpes Budi Utomo Surakarta mencetak santri yang memiliki wawasan kebangsaan.
"Baik dari ilmu, wawasan kebangsaan hingga kemandirian. Sehingga mereka mampu memberikan kontribusi positif untuk Bangsa dan Negara," katanya.
Untuk mewujudkan hal itu, Zain mengaku, telah bekerjasama dengan Kodim 0735/ Surakarta. Hal ini guna mencetak santri yang mengerti wawasan kebangsaan. Dengan begitu, paham menyimpang dapat ditangkal dengan memiliki wawasan kebangsaan yang cukup.
"Dan membentengi mereka dari paham menyimpang," katanya. (*)
Komentar
Posting Komentar