Ratu Keroncong Waldjinah Ulang Tahun Ke 77 dibPendopo Loji Gandrung, Penulis Biografi: Tahun 65 Dilarang Kakaknya Bernyanyi di Acara Parpol
Ratu keroncong Waldjinah memotong tumpeng dalam acara ulang tahun ke 77 di Pendopo Loji Gandrung, Senin (07/11/2022) malam.
"Semangat berkarya dan terus mencintai seni keroncong dari Ibu Waldjinah harus menjadi suri teladan bagi generasi muda," __Kata Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Solo, Kentis Ratnawati, membacakan sambutan walikota.
SOLO- Guyuran hujan tidak menghalangi acara perayaan ulang tahun ke 77 wanita berjuluk Ratu Keroncong, Senin (07/11/2022) malam. Namun iringan keroncong mewarnai sang ratu, Waldjinah mengikuti acara di Pendopo Loji Gandrung. Sejumlah pejabat hadir tapi Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka berpamitan dengan diwakilkan Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Solo, Kentis Ratnawati.
"Semangat berkarya dan terus mencintai seni keroncong dari Ibu Waldjinah harus menjadi suri teladan bagi generasi muda," kata Kentis, membacakan sambutan walikota.
Dalam hal ini supaya mampu membangkitkan kembali kejayaan musik keroncong di Indonesia. Dan menyampaikan rasa hormat kepada Sang Legenda Musik Keroncong. Yang telah menjadi kebanggaan terutama untuk Kota Solo dan Indonesia selama ini. Sekaligus musik ini diharapkan dapat menjadi nafas kehidupan tidak hanya untuk masyarakat Kota Solo, Indonesia maupun international.
"Ribuan lagu telah dinyanyikan dan ratusan album telah dihasilkan," katanya.
Waldjinah lahir di Solo 07 November 1945 punya peran penting lainnya yakni memberikan kontribusi besar. Yakni pelestarian dan pengembangan dua budaya Indonesia lainnya. Ia menyebut kebaya dan batik yang mencerminkan budaya Indonesia selama ini.
"Sugeng ambal warsa (selamat ulang tahun) Ibu Waldjinah. semoga selalu pinaringan (diberikan) sehat," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Waldjinah malam itu hadir dengan menggunakan kursi roda. Dia, didampingi putra sulungnya, Bambang Heri Santoso. Meskipun berusia lanjut, wajah maestro terlihat segar serta balutan kebaya berwarna ungu dan jarik batik cokelat tampil anggun.
"Ini salah satu hal yang luar biasa bagi kami bahwasanya Pemerintah Kota Solo memberikan suatu apresiasinya kepada Ibu (Waldjinah)," ucapnya Bambang.
Waldjinan sebagai legenda musik keroncong di Indonesia yang konsisten dengan musiknya yaitu keroncong. Kemanapun perginya, ibunya mengenalkan kepada masyarakat luas. Dengan begitu menjadi basic dari genre musik keroncong ini hingga berkembang besar. Rencana mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra Satya Lencana Budaya oleh Presiden Joko Widodo, 9 Desember 2022.
"Ibu kemana mana melestarikan tiga sekaligus. Keroncong itu sendiri, kemana mana selalu berkebaya dan dikenakannya batik. Arahan bapak presiden, untuk melestarikan itu," ujarnya.
Waldjinah penyanyi keroncongan legendaris membawa Buku biografi Sang Diva Melintas Zaman bersama penulisnya.
Selanjutnya prosesi acara bertajuk Mangayubagya Ambal Warsa ke-77 Tahun ini dengan sesi pemotongan tumpeng. Tidak banyak bicara ia terlihat beberapa kali menyeka air mata yang mengalir di pipinya. Bahkan diatas kursi roda menyambut para sahabat yang menghampirinya untuk mengucapkan selamat.
Dalam kesempatan itu, juga diluncurkan buku biografi berjudul Waldjinah, Sang Diva Melintas Zaman. Sekaligus dialog tentang buku oleh penulisnya Heri Nugroho dari penerbit Intan Pariwara. Penulis menyampaikan sosok Waldjinah ketika kecil dan bernyanyi selalu menggunakan dingklik atau kursi kayu.
"Ketika dewasa karier musiknya sampai di istana negara. Karena situasi kekacuan politik tahun 1965. Kakaknya Munadi anggota CPM memproteknya, kalau diundang menyanyi di partai politik jangan mau," ceritanya.
Karena banyak seniman besar di Kota Solo terkena politik terlarang sehinggga sosok ini steril terkait politik saat itu. Beberapa anggota Badan Intelijen Negara waktu di istana negara mewancarainya. Acara itu ada juga video musik berlatar belakang Waldjinah berperan sebagai ibu tanpa adegan bernyanyi. (*)
Komentar
Posting Komentar