Gunung Merapi Erupsi, Polda Jateng Melarang Aktivitas di Lereng dan Sungai Sekitar

Salah satu jalur di Boyolali tertutup abu dari erupsi Merapi. 

Tema : Peristiwa | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Terjadi awan panas guguran di Merapi," __Kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal Alqudusy, mengutip keterangan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

SEMARANG- Aktivitas guguran awan panas Gunung Merapi meluncur ke arah Bebeng Krasak, Yogyakarta. Kondisi ini diterima Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah, Sabtu (11/03/2023). Dalam hal ini Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal Alqudusy.

"Terjadi awan panas guguran di Merapi," katanya mengutip keterangan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Tepatnya tanggal 11 Maret 2023 pada pukul 12.12 Waktu Indonesia Barat (WIB). Ia meminta masyarakat di wilayah Magelang, Klaten, Boyolali berhati-hati. Kemudian segala aktivitas masyarakat di sekitar gunung Merapi terutama di radius 7 km, untuk dihentikan. 

"Baik aktivitas pendakian gunung, wisata maupun penambangan pasir. Segera bergeser ke lokasi aman," tandasnya.

Masyarakat diminta untuk tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai. Hal ini berpotensi terlanda bahaya lahar dingin apabila hujan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

"Termasuk menyiapkan personil bila sewaktu-waktu dibutuhkan," ujarnya.

Foto tangkapan layar erupsi Gunung Merapi dari video amatir di media sosial melalui WhatsApp grub.

Serangkaian imbauan agar masyarakat aman dan tidak terdampak serius dari erupsi. Pertama, siapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanik. Kedua, mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak pemerintah. 

"Ketiga, siapkan logistik perorangan, antara lain makanan siap saji, lampu senter dan baterai cadangan," terangnya.

Termasuk uang tunai yang cukup serta obat-obatan. Mengimbau warga untuk mengenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh. Seperti, baju lengan panjang, celana panjang, dan topi.

"Jangan mudah termakan berita hoax dan selalu mematuhi anjuran," tandasnya.

Dalam hal ini yang diberikan oleh pemerintah, petugas TNI dan Polri serta pihak berkompeten lainnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024