Komplotan Lintas Kota Sedot ATM Nasabah Dibekuk, Bermodal Tusuk Gigi dan Kartu ATM Bekas

Barang bukti kartu bekas ATM sebagai sarana kejahatan komplotan penguras ATM di Mapolresta Solo.

Tema : Hukum | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Tersangka ini ada tiga orang dengan berbagai peran. Dengan modus ganjal ATM ," __Jelas Kepala Kepolisian Resort Kota Solo Komisaris Besar Polisi Iwan Saktiadi, Jumat (03/03/2023).

SOLO- Komplotan penguras kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik nasabah bank dibekuk. Uang dihasilkan dari kejahatannya lintas kota mencapai Rp 135 juta lebih. Hal ini dikatakan Kepala Kepolisian Resort Kota Solo Komisaris Besar Polisi Iwan Saktiadi.

"Tersangka ini ada tiga orang dengan berbagai peran. Dengan modus ganjal ATM ," jelasnya, Jumat (03/03/2023).

Mereka ini diantarannya residivis kasus sama pada Tahun 2019 yakni Indra (38) warga Lampung. Pria ini diduga otak aksi dengan kelihaian yang mengganjal slot mesin ATM. Dengan begitu, kartu korban macet dan terselip pada slot sehingga tersangka berlagak menolong.

"Tersangka ini menyiapkan kartu ATM bekas untuk mengganti kartu dan memberikan ke korban," ungkapnya.

Selanjutnya, tersangka Asep (26) asal Lampung berlagak antri dengan menghafal PIN korban ketika menekan tombol. Lantas tersangka lainnya Amin (39) warga Kalideres, Jakarta Barat sebagai pengemudi mobil serta melihat kondisi. Kejahatannya terungkap saat aksinya di Kota Solo serta terlacak dari CCTV ATM dan tol keluar masuk.

"Ketiganya disangkakan dengan Pasal 363 Ayat (1) ke 4E KUHP dengan pidana penjara maksimal 7 tahun," ucapnya.

Barang bukti disita diantaranya berbagai jenis kartu ATM bekas yang didapat dari para temannya. Semua disita setelah terungkap kepolisian atas laporan korban kehilangan uang dari rekening Rp 158 juta. Ketika itu aksi mereka di kawasan Banjarsari, Solo serta ditangkap dalam indekost kawasan Tretes, Pasuruan, Jawa Timur. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Wapres Terpilih Gibran Pilih India Untuk Belajar Makan Siang Gratis Efektif