Tembang Tradisi Ngunduh Mantu Mengiringi Acara Adat di Loji Gandrung dan Presiden Turun Kereta Kencana

Sinden melantunkan tembang jawa disaat latihan.

Tema : Budaya | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Kita mengacu pada tradisi, sesuai permintaan keluarga," __Terang Koordinator Pentas Seni ISI Solo, Guntur Sulistiyono.

SOLO- Tembang atau gending tradisi jawa mengiringi ngunduh manten Presiden Joko Widodo. Mereka yang ditunjukkan melantunkan yakni kelompok gamelan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Hal ini dikatakan Koordinator Pentas Seni ISI Solo, Guntur Sulistiyono.

"Kita mengacu pada tradisi, sesuai permintaan keluarga," terangnya.

Ia menjelaskan acara adat ngunduh mantu di Loji Gandrung sesuai tradisi Boyong Basuki. Ada lagi, Gendhing Panembromo untuk yang prosesk pasrah dan panampi. "Itu yang biasa pidato kami ganti dengan tembang dan palaran," jelasnya.

Selain itu ada pula lantunan Gendhing Kinanti, Maskumambang dan Ibu Pertiwi. Lantunan ini mengiringi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana saat turun dari kereta kencana di Pura Mangkunegaran. Dilokasi ini, lanjut Guntur akan disajikan pentas Karawitan untuk senang-senang.

"Persiapan sudah satu bulan ini dan untuk latihan cuma satu kali. Kami tidak perlu latihan lama-lama, karena itu tidak efektif," imbuh Guntur.

Guntur juga mengakui bahwa dirinya sudah kedua kali ini pentas di hajatan Presiden Jokowi. Pertama saat pernikahan Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep. Ia merasa dipercaya presiden sehingga disajikankan maksimal pada putra bungsu presiden.

"Ini tawaran dari keluarga. Dulu pas Mbak Kahiyang kita juga main," terangnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024