Kalangan Akademisi UNS Menilai Ada Kecurangan Pemilihan Rektor

Tema : Pendidikan | Penulis : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Kejanggalan itu bermula dari tidak lolosnya salah satu pendaftar bakal calon rektor UNS," __Terang petinggi kampus tersebut, Sapta Kunta Purnama.

SOLO- Kalangan akademisi di Universitas Sebelas Meret (UNS) Solo menilai kecurangan pemilihan rektor. Hal ini dikatakan petinggi kampus tersebut, Sapta Kunta Purnama. Dengan proses ini dimenangkan oleh Sajidan untuk masa jabatan 2023-2028.

"Kejanggalan itu bermula dari tidak lolosnya salah satu pendaftar bakal calon rektor UNS," terangnya.

Calon tersebut diketehui atas nama Irwan Trinugroho. Yang bersangkutan menjabat Direktur Kerja Sama, Pengembangan, dan Internasionalisasi UNS. Wakti itu dinyatakan tidak lolos verifikasi karena dianggap tidak mengumpulkan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN).

"Padahal, seluruh berkas persyaratan yang ditentukan sudah diserahkan, termasuk LHKASN, dan itu sudah sesuai dengan deadline yang ditetapkan panitia yakni 11 Oktober 2022," ungkapnya.

Selaku sahabat Irwan, Kunta mengaku ia mengikuti proses pendaftaran. Termasuk pengumpulan berkas persyaratan ke Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor (P3CR). Menurut Kunta, saat itu Irwan sudah memenuhi semua persyaratan yang ditentukan, termasuk LHKASN.

"Karena ada sesuatu yang belum dikumpulkan. Untuk beliau, LHKPN dari UNS tidak wajib untuk (lapor), sehingga beliau mengumpulkan LHKASN," tuturnya.

Bahkan pengisian formulir LHKASN secara daring, Irwan sempat menemui kendala. Waktu itu website KPK diketahui sedang dalam proses perbaikan. Dengan begitu, mengisi secara manual dengan format yang sudah dikirim dari Kemenpan-RB. 

"Pengisian setelah konsultasi dengan Kemenpan-RB (Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi)," jelasnya.

Dan setelah pengisian formulir itu, dari Kemenpan-RB menyarankan bahwa dokumen itu disahkan oleh Kemendikbud Ristek. Kemudian pihak Inspektorat Jenderal Kemendikbud Ristek mengeluarkan surat keterangan Nomor: 10093/G1/KP.11.00/2022. Hal ini tentang penerimaan formulir pelaporan LHKASN Irwan pada tanggal 10 Oktober 2022.

"Namun MWA kemudian langsung mengumumkan bahwa hanya ada delapan yang lolos menjadi calon Rektor UNS," katanya, Selasa (27/12/2022).

Namun menurutnya tidak ada jawaban pasti dari P3CR maupun Majelis Wali Amanat (MWA). Kunta berpendapat dalam hal ini panitia maupun MWA kurang terbuka. Menurut Kunta, Pemilihan Rektor UNS itu terkesan terburu-buru dan kurang tersosialisasikan. 

"Beliau memilih untuk berbesar hati. Hanya saja, ingin ada klarifikasi karena ini juga menyangkut kinerja beliau," ujarnya.

Ditanya soal isu kecurangan muncul di media sosial, Kunta mengaku mengetahuinya. Namun ia tidak mengomentari lebih lanjut. Secara terpisah, mahasiswa Ruwanda Saputro juga menanggapi isu kecurangan tersebut. 

"Dalam hal ini saya selaku mahasiswa UNS mendukung pemeriksaan Irjen Dikti Kemendikbud, supaya terang benderang," terang mahasiswa Pendidikan Sosiologi dan Antropologi.

Jika tidak sesuai status MWA dapat diberikan sanksi kepada MWA. Karena MWA merupakan representasi universitas sebagai lembaga yang bersih dan terhormat. Yang ia ketahui salah satu calon terpilih menggelar pertemuan di hotel kawasan Solo Baru, Sukoharjo 9-10 November.

"Lalu tersebar berita juga pertemuan di hotel di Solo, 19 Oktober jelang pleno pertama. Termasuk pernyataan calon yang tidak lolos. Hingga Irjen dikti melakukan audit dan pemeriksaan dugaan tersebut," katanya, Selasa (27/12/2022).

Sebelumnya diketahui Wakil Ketua MWA UNS, Hasan Fauzi, telah membantah semua tudingan kecurangan itu. Ia menilai hal itu merupakan fitnah, serta mengarah kepada ujaran kebencian, dan informasi yang tidak benar. Hanya sewaktu dikonfirmasi lagi munculnya isu serta pemeriksaan pihak Dikti belum memberikan penjelasan.

"Saya masih ada rapat," ucap Hasan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (26/12/2022). (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Wapres Terpilih Gibran Pilih India Untuk Belajar Makan Siang Gratis Efektif