Uji Sampel Makanan di Pasar Masih Didapati Kandungan Formalin

Pengambilan sampel oleh petugas Jejaring Ketahanan Pangan Daerah (JKPD) terhadap makanan di pasar tradisional, Selasa (13/12/2022).

Tema : Kesehatan | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Contohnya ada kandungan formalin, hingga bahan pewarna tekstil untuk produk makanan," __Terang Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Kota Solo, Gatot Sutanto.

SOLO- Beberapa makanan atau bahan makanan dilakukan uji sampel. Hasilnya ada yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan. Sedangkan ini disampaikan Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Kota Solo, Gatot Sutanto.

"Contohnya ada kandungan formalin, hingga bahan pewarna tekstil untuk produk makanan," terangnya.

Tapi untuk sebagian lainnya yang diuji relatif aman. Sedangkan uji ini dilakukan tim Jejaring Ketahanan Pangan Daerah (JKPD) setempat. Dalam hal ini menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

"Uji sampel yang dilakukan terdiri atas tiga uji," rincinya, Selasa (13/12/2022).

Pertama adalah uji kebusukan dengan sasaran daging sapi dan sayuran segar yang belum diolah. Hasilnya relatif bagus semua. Kedua adalah uji petik untuk beberapa komuditas seperti melon, bawang merah, bawang putih, cabai, dan tomat.

"Menunjukkan hasil negatif semua, artinya tidak ada yang menuju kebusukan," tuturnya. 

Beberapa makanan dilakukan uji sampel atas kandungannya.

Uji sampel makanan oleh Loka POM dilakukan terhadap 11 jenis makanan. Didapati ada 2 jenis yang terindikasi menggunakan formalin atau bahan pengawet makanan. Dan juga pewarna tekstil rodhamin pada jenis makanan tersebut. 

"Contohnya putu, wajik, juga ada yang terindikasi. Ada juga untuk teri-terian (ikan teri) juga ada yang terindikasi menggunakan formalin," katanya.

Setelah itu akan dilakukan uji lebih lanjut di laboratorium terhadap makanan terindikasi tersebut. Selain itu tim juga menemukan ada produk kadaluarsa yang masih dijual. Termasuk dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Solo juga periksa produk kedaluwarsa tapi tidak ada temuan. 

"Memang untuk makanan curah banyak yang tidak mencantumkan expired date (tanggal kedaluwarsa)," katanya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024