Tim Penyidik Polresta Olah TKP Keputren Keraton Surakarta, Putri Raja : Tidak Mau Berangan Angan Barang Dicuri Ketemu
Salah satu ruangan di Kaputren Karaton Surakarta yang kondisinya yang lama tidak terpakai saat dicek petugas Polresta Solo, Jumat (23/12/2022).
"Kami cek olah TKP cek barang yang ilang kemudian titik-titiknya sekaligus klasifikasi barang yang hilang," __Jelas Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resort Kota Solo, Komisaris Polisi Djohan Andika.
SOLO- Tim penyidik kepolisian menindaklanjuti pengaduan dengan Putri kedua Paku Buwana XIII, GRAy Devi Lelyana Dewi, Jumat (23/12/2022). Selanjutnya dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di beberapa ruangan. Hal ini disampaikan Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resort Kota Solo, Komisaris Polisi Djohan Andika.
"Kami cek olah TKP cek barang yang ilang kemudian titik-titiknya sekaligus klasifikasi barang yang hilang," jelasnya.
Dengan begitu pihaknya memastikan kembali sehingga bisa membuat gambaran. Dari letak barang hingga ruangan-ruangan untuk menyimpan. Termasuk memastikan kepemilikan barang yang diklaim hilang.
Penyidik mendengarkan keterangan GRAy Devi Lelyana saat di komplek Keputren.
"Setelah dapat semua, barulah kami akan klarifikasi keterangan saksi," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, GRAy Devi Lelyana Dewi membuat aduan tersebut, Rabu (21/12/2022) siang. Ia menyebut ada 5 ruangan yang dilakukan olah TKP kepolisian. Yakni teras, ruang tengah, kamar pribadi, ruang makan dan kamar mandi Kaputren. Termasuk meminta keterangan abdi dalem Atun yang sempat diancam oleh pencuri.
"Beliau tadi juga menjelaskan kejadian melihat pencuri sampai saat dia dicekik dan diancam," bebernya.
Beberapa saksi memberi keterangan adanya aduan pencurian.
Dirinya tidak ingin terlalu berharap bahwa barang-barang pribadinya yang hilang bisa kembali. Meskipun barang tersebut total nilainya mencapai Rp 150 juta. Semua proses telah dilakukan kepolisian dengan baik.
"Saya tidak mau berangan-angan akan ketemu barang-barang saya yang hilang dan malingnya," ungkapnya.
Yang diharapkan kedepan, kalau Kaputren bisa kembali ditinggali dan ada aktivitasnya. Bahkan tidak ada lagi percobaan pencurian di kawasan keraton. (*)
Komentar
Posting Komentar