Empat Atlit Boccia Indonesia Belum Berhasil Kejuaraan Dunia Di Portugal, Pelatih Optimis APG Hangzhou
" Pencapaian di kejuaraan ini sesuai dengan target, " - Pelatih boccia Indonesia, Islahuzzaman Nuryadin.
SOLO, Empat atlit cabang olahraga boccia dikirim National Paralympic Commitee Indonesia. Dalam hal ini berlaga di Kejuaraan Dunia Boccia 2023. Salah satu atlit Muhamad Afrizal Syafa kategori Individual BC1 putra mengaku bangga.
" Pencapaian ini diluar dugaan karena saya melawan pemain yang pernah tampil di Paralimpic Tokyo lalu, " ucapnya.
Setidaknya dalam laga diikutinya ini hingga ke tahapan final. Sedangkan kejuaraan ini berlangsung di Povoa de Varzim, Portugal pada 1-9 Oktober 2023. Meskipun belum membuahkan hasil tapi raihannya memantapkan diri tampil di Asian Para Games Hangzhou.
" Apalagi saya sudah melihat permainan semua atlet Asia,” jelas Afrizal.
Afrizal menjadi Runner-Up Nomor Individual BC1 Male setelah di final dikalahkan David Smith. Atlit ini peraih medali emas Paralympic Tokyo 2020 dari Inggris. Selanjutnya ia bersama
tiga rekannya tampil di kejuaraan tersebut.
" Saya bersyukur bisa melangkah hingga ke final,” ucap Afrizal.
Lantas tiga rekannya ini yakni
Muhammad Bintang Satria Herlangga (Individual BC2 putra). Atlit ini menempati peringkat keempat setelah pada laga terakhir dikalahkan Wurawut Saengampa dari Thailand. Berikutnya atlit Felix Ardi Yudha (Individual BC2 putra) yang melangkah hingga babak perempat final. Lantas atlit Gischa Zayana (Individual BC2 putri) tersingkir di babak penyisihan.
" Pencapaian di kejuaraan ini sesuai dengan target, " ucap pelatih boccia Indonesia, Islahuzzaman Nuryadin.
Lebih lanjut ia kembali fokus untuk pertandingan di Hangzhou. Target utamanya memberikan terbaik untuk Indonesia. Hasil ini menambah poin lumayan banyak terutama Rizal di nomor BC1.
" Rizal berpeluang naik ke urutan enam atau tujuh dunia sehingga kans ke Parampiade terbuka, " katanya.
Berikut juga mendapat angin segar bagi boccia Indonesia, dimana atlet lainnya masih mengejar poin ke Paralimpiade 2024. (Agung Santoso)
Komentar
Posting Komentar