Kebakaran Gudang Barang Bekas Mulai Padam, Tujuh Rumah Ikut Terbakar dan Pemkot Bantu Perbaikan

Kondisi kebakaran gudang barang bekas di Jalan Kyai Mojo, Semanggi, Kota Solo, Rabu (04/10/2023) padam.

Tema : Kejadian | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Tidak ada korban jiwa, dalam kebakaran ini. Dan tidak melebar kemana - mana," __Terang Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, usai kunjungan dari lokasi pengungsi korban.

SOLO- Gudang berisi barang bekas di Jalan Kyai Mojo, Semanggi, Kota Solo mulai padam. Ada tujuh rumah rusak sekitar gudang terdampak kebakaran. Hal ini disampaikan Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. 

"Tidak ada korban jiwa, dalam kebakaran ini. Dan tidak melebar kemana - mana," terangnya usai kunjungan dari lokasi pengungsi korban.

Meskipun tidak ada korban jiwa tapi kerusakan rumah akibat terbakar. Untuk hal itu pihaknya bersama Pemerintah Kota Solo memberikan bantuan. Diantaranya logistik serta atensi perbaikan bagi rumah warga tersebut. 

"Kebakaran masih dalam penyelidikan. Kami menghimbau efek el Nino ini yang menimbulkan kekeringan," terangnya.

Banyak sekali kebakaran di pemukiman dan hutan akibat dampak el Nino ini. Terkait pemukiman menghimbau masyarakat berhati -hati bila meninggalkan rumah. Dalam hal ini mematikan listrik, kompor dan jangan membuang puntung rokok seenaknya.

"Kepada masyarakat Jawa Tengah mewaspadai, banyak rumah kebakar. Banyak akses pemadam menggunakan rumah warga hingga bongkar gapura, karena harus mementingkan orang banyak," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Wakil Walikota Solo, Teguh Prakoso mengatakan menggunakan skema bantuan rumah layak huni. Namun angkanya lebih besar dari bantuan tersebut yang biasanya Rp 20 Juta. Selanjutnya terpisah, Lurah Pasar Kliwon, Sapatno kalau kejadian yang menimpa itu ada di RW 12 wilayah tugasnya. Mereka yang mengungsi telah kembali ke rumah masih masing dan pemkot masih menginventarisasi kerugian kebakaran.

"Namun yang ada disini ada tujuh KK, rumahnya terbakar," tandasnya. (*)