Ada Empat Kali Penangkapan Terduga Teroris Warga Tinggal di Kawasan Kampung Cemani

Kawasan indekos tempat tinggal di terduga teroris JU di Cemani, Grogol, Sukoharjo. Disitu, Kepala Desa Cemani Hadi Indriyanto bersama Polri dan TNI.

Tema : Hukum | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Sudah ada dua kali penangkapan dilokasi yang sama, tapi sudah lama," __Terang Kepala Desa Cemani, Hadi Indriyanto saat dikonfirmasi.

SUKOHARJO- Pasca penangkapan terduga teroris Joko Utomo (JU) menjadi sorotan Pemerintah Desa Cemani. Sudah dua kali penangkapan terduga yang sama di lokasi kost yang sama. Hal ini dikatakan Kepala Desa Cemani, Hadi Indriyanto saat dikonfirmasi.

"Sudah ada dua kali penangkapan dilokasi yang sama, tapi sudah lama," terangnya.

Terduga yang berinsial JU ini menempati kos di kawasan Cemani RT 01 RW 16, Grogol, Sukoharjo. Kawasan yang berada di sekitar beberapa meter dengan Pondok Pesantren ini ada masjid At Taqwa yang bersebelahan dengan terduga teroris. Terduga yang berjualan buah ini tinggal di kawasan Cemani sejak tahun 2016 silam.

"Pak Joko ini menjadi takmirnya. Dan sebagai pendatang yang berasal Kampung Bratan, Pajang Solo," terangnya.

Salah satu ditangkap Detaseman Khusus 88 Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia ini sudah ke empat kalinya. Pihaknya hingga jajaran RT wilayah Cemani ini sulit menditeksi kegitan-kegiatan berafiliasi jaringan terduga teroris. Meskipun sudah diminta salinan identitas. 

"Pak RT sudah diberi intruksi seluruh warga, baik warga yang kost maupun warga tinggal sementara," ujarnya.

Komplek kost tempat tinggal terduga teroris JU di Cemani, Grogol, Sukoharjo.

Namun petugas kepolisian sepertinya sangat tahu sehingga penangkapan diluar kawasan Cemani. Pada kesempatan penggeledahan terlihat komplek kost terduga menempati ujung jalan. Tidak ada jalan lain untuk bisa masuk kawasan indekost. Suasana kawasan padat penduduk ini banyak anak bermain.

"Dulu yang ditangkap di kawasan kos meninggal dunia. Waktu itu tinggal disebelah baratnya kost pedagang buah ini," ujar Mulyadi Ketua RT 01 setempat.

Meski sudah empat kali ada tangkapan yang sama, Mulyadi dan Hadi tidak merinci. Karena waktunya sudah lama. Kemudian penjual buah ini menempati kost, Mulyadi menyampaikan sudah tiga tahun ini. 

"Ketika datang dikost kita data. Memang semua warga tetap kita data. Sehingga ada penangkapan, kita cek data langsung ketemu tinggalnya," jelasnya.

Dengan didata maka bisa mengetahui keberadaan warganya. Seperti teduga sebagai penjual buah. "Orangnya biasa dan sosialisasi pada warga, kalau kerja bakti membawakan buah," terangnya. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024