Artis Asal Kota Solo Bintangi Film Horor Qorin Dengan Target 'Meledak' di Solo

Para pemeran film bergenre horor Qorin dengan salah satunya asal Kota Solo, Omar Daniel (baju krem).

Tema : Entertainment | Penulis : Agung Huma | Foto : Agung Huma | Pengunggah : Elisa Siti

"Kami mengajak seluruh masyarakat Kota Solo dan sekitarnya untuk bareng-bareng nonton film Qorin. Ramaikan bioskop ya," __Ungkap Salah satu pemeran utamanya Omar Daniel asal Pasar Kliwon, Solo.

SOLO- Film bergenre horor Qorin berharap 'meledak' di Kota Solo. Apalagi Salah satu pemeran utamanya Omar Daniel asal Pasar Kliwon, Solo. 

"Kami mengajak seluruh masyarakat Kota Solo dan sekitarnya untuk bareng-bareng nonton film Qorin. Ramaikan bioskop ya," ungkap Omar.

Ia berperan sebagai Ustadz Jaelani dalam film garapan Ginanti Rona. Sepanjang mengenal perfilman, dia baru pertama membintangi film horor. Meskipun genre ini, bukan berarti sekedar kisah hantu-hantuan semata.

"Namun, ada pesan di saat kami memainkan peran," jelasnya dalam meet and greet di Kota Solo, Senin (05/12/2022) sore.

Salah satu pemain asal Pasar Kliwon, Solo berbaju krem Omar Daniel.

Kebutuhan persiapan mental dan psikis telah dilakukan dalam syuting bulan puasa tahun lalu. Termasuk juga research dan survei supaya pahan dalam mengambil keputusan besera tindakan saat syuting. Sementara itu, sutradara Ginanti Rona memang mengangkat isu yang cukup sensitif.

"Dengan penggabungan horor, mitologi dan sisi agama. Termasuk survey dan komunikasi dengan tokoh agama," tandasnya.

Dan juga mengambil dari perpektif agama. Film yang resmi tayang tanggal 1 Desember di bioskop Indonesia ini menyampaikan awareness. Dalam hal ini kepada orang-orang atau lembaga pendidikan aman bagi generasi muda. 

"Film Qorin dengan budaya populer adalah salah satu sarana untuk bisa menyuarakan isu penting yang ada di masyarakat," katanya.

Pada kesempatan meet and greet dihadiri pemeran tokoh yakni Omar Daniel, Zulfa Maharani, Aghniny Haque, Naimma Aljufri, Cindy Nirmala, Putri Ayudya, dan Mahardika Yusuf. Selanjutnya, cuplikan pada alur cerita menyajikan elemen-elemen horor yang segar. Lagu permainan anak-anak yang dalam film ini digubah nuansanya menjadi menakutkan dan mistis. Nuansa pondok juga disajikan dengan formulasi horor serta 
mengangkat nilai-nilai kebaikan dan persahabatan melalui peran para pemain. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persis Solo Menang Dari Rans, Empat Kali Berturut-turut Berpeluang Menuju Empat Besar

PDI P Solo Cari Cawali Buka Penjaringan Untuk Umum Dan Berharap Tidak Jalan Pintas

Startegi Khusus Gibran Menarik Suara Pemilih Pilpres 2024